Lagi, Polres Bantul Bongkar Sindikat Pembobol ATM
Polres Bantul ringkus pembobol ATM kelompok Lampung di Pacitan, Jawa Timur.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribunjogja.com, Ahmad Syarifudin
TRIBUNJOGJA.COM - Setelah sebelumnya menyiduk satu komplotan pembobol kartu Anjungan Tunai Mandiri dengan modus ganjal tusuk gigi, jajaran satuan Reskrim Polres Bantul kembali berhasil mengungkap satu komplotan dalam sindikat yang sama yakni spesialis pembobol kartu ATM.
Satu komplotan spesialis ini berjumlah tiga orang.
Ketiga pelaku yakni Es (34), warga Lampung, NS (29), dan RD (35), keduanya warga Lampung Timur.
Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan, modus yang dipakai ketiga pelaku hampir sama dengan pengungkapan kasus pada sindikat pembobol ATM sebelumnya yakni dengan mengganjal menggunakan tusuk gigi.
"Tapi komplotan ini bisa dikatakan lebih niat lagi, karena dilengkapi tanda pengenal dan seragam dari Bank, sehingga korban merasa yakin ketika pelaku melancarkan aksinya," ujar AKP Anggaito, di Mapolres Bantul, Selasa (20/02/2018)
Anggaito menceritakan, kronologi kejadian bermula, ketika korban atas nama Wayan Sari Widhiasihi (19), yang merupakan seorang mahasiswi, hendak mengambil uang di sebuah mesin ATM yang berada di sebuah toko swalayan di daerah Tamantirto, Kasihan, Bantul pada Kamis (09/02/2018), sekira pukul 12.00 WIB.
"Setelah memasukan kartu ATM ke mesin, korban kemudian memencet PIN, yang muncul di layar ATM error," jelasnya.
Usut punya usut, ternyata sebelum mesin digunakan oleh korban, salah satu dari tiga pelaku sudah terlebih dulu mengganjal mesin ATM menggunakan tusuk gigi, sehingga menyebabkan mesin ATM error.
Mendapati mesin ATM error, korban kemudian kebingungan karena mesin tidak bisa digunakan.
"Saat kondisi itu, pelaku lain kemudian datang mendekat menggunakan seragam dan tanda pengenal dari Bank. Meminta korban melakukan cancel dan memasukan nomor PIN," terang Anggaito.
"Saat itu juga dengan cepat, pelaku ini menukar kartu ATM korban dengan kartu ATM kosong yang sudah dipersiapkan," imbuh dia.
Ketiga pelaku ini semuanya berbagi peran. Ketika ada satu pelaku tengah beraksi mendekati korban, pelaku lain bertugas mengatur jarak antara korban dengan masyarakat lain yang hendak menggunakan mesin ATM tersebut.
Saat satu pelaku berhasil menukar kartu dan mengetahui nomor PIN korban, ketiga pelaku kemudian bersama-sama pergi dan menguras uang korban di mesin ATM lain.
"Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian hampir Rp 6 juta," ungkapnya.