Kisah Pria yang Tersenyum Saat Menghadapi Kematian di Depan Regu Tembak Nazi

TRIBUNJOGJA.COM - Nama Georges Blind mungkin awalnya tak begitu terkenal hingga ke berbagai negara. Namun sejak foto proses eksekusi matinya tersebar, ia pun menjadi sosok yang banyak dibicarakan publik. Bahkan ini menjadi simbol perlawanan.

Bagaimana tidak, Georges Blind memperlihatkan keberaniannya menghadapi regu tembak yang hendak mengeksekusinya. Ia berdiri di depan tembok dengan tangan terikat tapi dengan wajah tersebut ke arah deretan regu tembak yang siap mencabut nyawanya.

Georges Blind lahir di Belfort, Perancis pada 1904. Ia merupakan anggota pergerakan Perancis pada saat Perang Dunia II.

Ia beroperasi hanya malam hari di antara kawasan Belfort dan Alsace dengan menggunakan mobil ambulan dan pemandam kebakaran. Kendaraan ini digunakan untuk menyelundupkan berbagai senjata dan mengantarkan para pejabat penting dalam pergerakan.

Ia ditangkap Nazi Jerman di Belfort pada 14 Oktober 1944. Pada 24 Oktober, dirinya dibawa meninggalkan penjara Belfort bersama dengan tahanan lainnya menuju ke Kamp Schirmeck di Alsace. Pada akhir Oktober, ia kemudian dibawa menuju ke Kamp Konsentrasi Dachau.

Banyak cara yang dilakukan oleh Nazi Jerman supaya Georges membuka suara. Tapi ia tak menyerah. Tak sedikitpun informasi yang ia bocorkan, hingga akhirnya ia dieksekusi mati.

Ia dieksekusi di hadapan regu tembak pada Oktober 1944. Tak ada yang tahu tanggal berapa tepatnya eksekusi itu berlangsung.

Georges Blind memeroleh kepopuleran setelah fotonya tersebar. Ia berdiri di depan dinding dengan tangan terikat di hadapan regu tembak. Tak seperti yang lainnya, Georges Blind dieksekusi dengan mata terbuka. Ia tersenyum ke arah regu tembak.

Foto ini diambil oleh seorang tentara Jerman, sesaat sebelum Georges Blind tewas dieksekusi mati. Foto ini dipublikasikan dan tersebar di berbagai koran dan majalah berbagai negara. (*)