Kamis Pon Jadi Hari Reresik Pasar Para Pedagang Kota Yogyakarta
Pedagang yang berada di Pasar Beringharjo bagian barat, tengah, maupun timur, semuanya dengan semangat menyapu dan mengepel tiap bagian lantai.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pasar tradisional tidak lagi kotor dan kumuh.
Pasar tradisional punya kamar mandi yang bersih dan terpisah untuk laki-laki dan perempuan.
Setidaknya itulah masa depan pasar tradisional di Kota Yogyakarta yang diinginkan pedagang seusai melakukan reresik atau bersih-bersih pasar di Pasar Beringharjo, Kamis (18/1/2018).
Pedagang Pasar Beringharjo memulai kegiatan mereka lebih pagi dari biasanya.
Sekira pukul 06.00 WIB, mereka telah berkumpul dengan peralatan kebersihan masing-masing yang mereka bawa dari rumah.
Tak hanya berkumpul, pedagang yang berada di Pasar Beringharjo bagian barat, tengah, maupun timur, semuanya dengan semangat menyapu dan mengepel tiap bagian lantai.
Kegiatan tersebut pertama kali dilakukan dalam kegiatan Gerakan Reresik Pasar yang memang baru dilaunching hari itu.
Tidak hanya dilakukan sekali itu saja, tapi selanjutnya mereka secara rutin akan melakukan pembersihan setiap bulannya pada Kamis Pon.
Layaknya Pedagang Kaki Lima (PKL) di sepanjang Malioboro yang telah bergerak terlebih dahulu untuk melakukan resik-resik setiap Selasa Pahing, pedagang Pasar beringharjo juga melakukan hal yang sama.
Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan membuat pengunjung nyaman berbelanja di dalam Pasar Tradisional terbesar di Kota Yogyakarta tersebut.
Bukannya tidak pernah dibersihkan.
Namun dengan banyaknya pedagang serta pengunjung yang beraktifitas di dalam pasar, tak memungkiri bahwa kebersihan menjadi hal yang paling menonjol. (*)
