Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Dishub Kota Yogyakarta Gelar Operasi Parkir Gabungan di Malioboro

Nantinya pada saat Malioboro padat, sirip-sirip jalan tersebut digunakan sebagai jalan alternatif.

Penulis: Noristera Pawestri | Editor: oda
TRIBUNJOGJA.COM / Pradito Rida Pertana
Suasana kawasan Malioboro 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Yogyakarta, Polresta Yogyakarta dan Satpol PP Kota Yogyakarta gelar operasi parkir gabungan di kawasan Malioboro, Sabtu (23/12/2017) siang.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Wirawan Haryo Yudo menuturkan operasi ini dilaksanakan setiap saat.

"Operasi selalu rutin ya. Apalagi ini menjelang Liburan Natal dan Tahun baru," paparnya kepada tribunjogja.com melalui sambungan telepon.

Ia menambahkan, operasi parkir ini terutama akan dilaksanakan di sirip-sirip jalan.

Hal ini lantaran pada sirip-sirip jalan tersebut banyak digunakan untuk parkir kendaraan.

Nantinya pada saat Malioboro padat, sirip-sirip jalan tersebut digunakan sebagai jalan alternatif.

"Kalau Malioboro padat keluarnya lewat jalan sirip-sirip tertentu seperti Jalan Mataram. Kalau nanti banyak yang parkir di sana nanti terhambat, sehingga harus clear," lanjut dia.

Pihaknya juga telah mengeluarkan surat, agar tamu-tamu hotel itu jangan sampai menggunakan tepi jalan umum untuk parkir.

Selain itu, warung-warung yang ada di tikungan juga jangan sampai digunakan untuk parkir.

"Kalau itu digunakan untuk parkir kan otomatis menghambat jalan. Polda tadi juga sudah sampaikan, semua pengendara atau kegiatan apapun yang menyebabkan hambatan atau menghambat arus lalin itu harus ditegakkan," papar Wirawan.

Hal ini agar nantinya tidak ada parkir sembarangan.

Sehingga sirip-sirip jalan harus bersih agar  Malioboro lancar.

Selain itu pihaknya juga telah menyiapkan antisipasi seperti rekayasa lalu lintas untuk menghadapi kemacetan nantinya.

"Antisipasi rekayasa lalu lintas, pemasangan penunjuk arah, rekayasa lampu apil untuk titik-titik tertentu rawan macet harus ada rekayasa," imbuhnya. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved