Dinamika Atmosfer dan Laut Pengaruhi Cuaca di Wilayah Yogya

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Hujan deras disertai angin beberapa hari belakangan melanda Sleman dan beberapa wilayah lainnya di DIY. Dampak bencana seperti tanah longsor dan pohon tumbang, terjadi di beberapa lokasi.

Kepala Stasiun Klimatologi Badan Meteorologi Klimatogogi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Joko Budiono mengatakan, kondisi cuaca beberapa hari ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer dan laut.

Seperti besarnya pasokan uap air dari pesisir selatan Jawa dan Sumatra.

"Kemudian ada tekanan rendah di barat daya Jawa menyebabkan belokan dan pertemuan angin di selatan Jawa. Dampaknya ikut memperkuat proses pertumbuhan awan," ujarnya, Sabtu (15/10).

Dua wilayah di DIY, Sleman dan Kulonprogo, BMKG memprediksi memiliki curah hujan cukup tinggi di bulan Oktober ini.

Di Sleman yakni di daerah Tempel, Sleman, Turi, Pakem, Ngaglik, Mlati, Seyegan, dan Cangkringan. Kemudian wilayah Kulonprogo yaitu Samigaluh, Kalibawang, Temon, Girimulyo, Nanggulan, dan Kokap.

Joko mengatakan, potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah DIY beberapa hari kedepan. Angin kencang yang dapat mucul dimana saja ini diakibatkan adanya awan comulonimbus.

Ia mengatakan jika hal itu biasa terjadi saat masa pancaroba memasuki musim hujan seperti saat ini.

"Itu (petir dan angin kencang) dikarenakan adanya aliran massa udara dingin yang masuk ke wilayah Indonesia," ungkapnya.

Joko menghimbau kepada  masyarakat agar mewaspadai dampak bencana yang dapat timbul seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, angin kencang, dan pohon tumbang.

Selain itu yang beraktivitas di wilayah pesisir, masayarakat dihimbau untuk waspada potensi gelombang laut tinggi perairang selatan Jawa dengan ketinggian antara 2,4 hingga 4 meter. (*)