Kreasi Makanan Inovatif ala Siswa SMAN 10 Yogya, Bakpia Berbahan Dasar Daun Kelor

Siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta melakukan inovasi dengan memanfaatkan daun kelor menjadi sebuah makanan.

Penulis: una | Editor: Muhammad Fatoni
dok.pri
Afif saat memenangkan ajang perlombaan Karya Tulis Ilmiah Astra Honda Motor Best Student 2016 Tingkat DIY, Banyumas dan Kedu Goes To Jakarta. Dan selanjutnya mewakili regional ke Jakarta pada 4-8 Agustus 2016 lalu 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Asam amino esensial dibutuhkan oleh tubuh kita. Namun, untuk mendapatkannya, kita perlu mengonsumsi makanan yang memiliki kandungan tersebut, pasalnya tubuh tak bisa secara mandiri memproduksinya.

Baru-baru ini, siswa SMA Negeri 10 Yogyakarta melakukan inovasi dengan memanfaatkan daun kelor menjadi sebuah makanan.

Daun kelor sendiri terang Ahmad Afifuddin Noviantoro, mengandung khasiat asam amino esensial yaitu arginin, leusin, dan metionin yang dibutuhkan tubuh.

Oleh karena itu, berdasar kecintaannya terhadap produk lokal dan pangan sekaligus melihat kandungan dari daun kelor itu sendiri, Afif pun membuat Bakpia Daun Kelor.

"Dari penelitian yang sudah ada sebelumnya pun dikatakan bahwa daun kelor dapat berfungsi untuk menghambat sel kanker, dan mengandung anti oksidan. Namun selama ini lebih dimanfaatkan sebagai minuman herbal. Lalu saya terpikir bagaimana kalau dimanfaatkan menjadi makanan dan mulailah kepikiran jadi isi dalam bakpia. Setelah uji coba ternyata rasanya tak terlalu buruk," tutur Afif saat ditemui di SMA N 10 Yogyakarta, Senin (03/10/2016).

Afif pun menambahkan bahwa sejatinya populasi tanaman kelor di daerah tropis di Indonesia sangatlah melimpah, setidaknya ada 5 hingga 7 persen dari total luas hutan tropis Indonesia tumbuh tanaman kelor. Dan tanaman tersebut pun termasuk tanaman yang mudah tumbuh di daerah tropis.

Di Yogyakarta sendiri, daerah Sleman dan Kulon Progo lah yang termasuk banyak ditumbuhi daun kelor.

Secara kandungannya, selain asam amino esensial, daun kelor juga mengandung vitamin C tujuh kali lebih besar dari jeruk, mengandung potasium tiga kali lebih besar dari pisang, mengandung vitamin A empat kali lebih besar dari wortel dan mengandung kalsium tiga kali lebih besar dari susu.

Untuk membuat bakpia daun kelor pun cukup mudah. Diterangkan Afif, untuk membuatnya cukup dengan merebus daun kelor hingga lunak lalu tiriskan. Selanjutnya, daun tersebut diblender untuk menjadi isian bakpia. Lalu, buat adonan kue, dan tambahkan dengan gula berikut susu.

"Rasanya itu manis tapi sedikit hambar dan ada rasa mint nya karena memang daun kelor sedikit mengandung mint.
Sementara itu, dalam proses perebusan daun dilakukan untuk mengurangi bau yang menyengat dari kelor," jelas Afif yang kini duduk di bangku kelas XII IPA 3.

Dalam membuat bakpia daun kelor tersebut, Afif mengatakan bahwa dirinya masih merasa kurang dalam menentukan takaran yang pas. Dan hasilnya setelah uji coba ditemukan takaran yaitu dalam setengah kilogram adonan kue dibutuhkan 250 gram daun kelor.

Adapun beberapa uji yang dilakukan Afif diantaranya adalah kuisioner dan pra organoleptik untuk mencari pengetahuan responden terhadap bakpia daun kelor. Dan hasilnya memang bakpia daun kelor sebelumnya belum pernah diketahui masyarakat dan inovasinya tersebut merupakan produk baru.

Uji lab pun dia lakukan untuk mengetahui tingkat kandungan dan PH dari daun kelor. Setelah dibuat menjadi bakpia, daun kelor pun mencapai PH yang dianggap netral. Dan ini tentunya berubah dari yang sebelum diolah dimana daun kelor memiliki keasaman dengan PH 4.

Dan setelah melakukan produksi sebanyak satu dus kecil, pihaknya pun melakukan uji organoleptik untuk responden menilai rasa, aroma, dan tekstur. Responden pun terdiri dari 60 responden dan hasilnya mereka tertarik untuk mencicipi lagi bakpia daun kelor tersebut.

Bakpia daun kelor ini pun mendapatkan apresiasi dalam ajang perlombaan dimana dirinya dinobatkan menjadi juara 1 lomba Karya Tulis Ilmiah Astra Honda Motor Best Student 2016 Tingkat DIY, Banyumas dan Kedu Goes To Jakarta. Dan selanjutnya mewakili regional ke Jakarta pada 4-8 Agustus 2016 lalu dan masuk sebagai 10 besar kontestan.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved