Wow! Mahasiswa USD Borong Dua Kejuaran Dunia di 62nd IPSF World Congress 2016

Ivan unggul pada dua kategori yakni Educational Poster Competition dan Patient Counseling Event melebihi seluruh peserta dari 72 negera.

Penulis: una | Editor: oda
Dokpri
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Albertus Ivan Brilian, menjadi juara 1 tingkat dunia dalam dua kategori sekaligus di ajang 62nd International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) World Congress 2016 di Harare, Zimbabwe, 29 Juli-8 Agustus 2016. 

TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Albertus Ivan Brilian, berhasil mengharumkan nama Indonesia dengan menjadi juara 1 tingkat dunia dalam dua kategori sekaligus, di ajang 62nd International Pharmaceutical Students’ Federation (IPSF) World Congress 2016 di Harare, Zimbabwe.

Di ajang IPSF tersebut, Ivan unggul pada dua kategori yakni Educational Poster Competition dan Patient Counseling Event melebihi seluruh peserta dari 72 negera.

Wakil Ketua Prodi Farmasi USD yang juga ikut membimbing Ivan untuk melaju dalam kompetisi tersebut, Dita Maria Virginia, M.Sc., Apt, mengatakan bahwa Ivan memang sejak awal tepatnya pada semester 2 telah aktif mengikuti berbagai macam perlombaan.

Selain berprestasi, Ivan pun aktif dalam kegiatan yang melibatkan masyarakat. Pengalaman inilah yang membantu Ivan hingga akhirnya melaju berprestasi tingkat dunia.

Poster yang dipresentasikan Ivan berjudul 'Self-learning Herb Cabinet for Blind Children'awalnya merupakan hasil dari program kreativitas mahasiswa milik kelompoknya yang lolos didanai Dikti.

Dalam posternya, Ivan mempresentasikan tentang kegiatan edukasi tanaman obat dan jamu kepada anak-anak penyandang tunanetra di MTs Yaketunis dengan menggunakan metode khusus yakni Megatron (lemari toga elektronik).

"Dari kepeduliannya terhadap difabel, Ivan dan teman-temannya membuat Megatron yakni kotak obat yang dapat berbunyi menyimpan apa, dimana. Ini dapat membantu kemandirian anak tuna netra dalam mengenal dan membedakan tanaman obat yang disimpan di dalam kotak. Tak hanya itu saja, dalam program tersebut, anak-anak juga diajarkan menanam, dan memproduksi jamu," ujar pembimbing Ivan, Ipang Djunarko, M.Sc. Apt.

Poster edukasi itu pun meraih juara 1, mengungguli kontestan dari Perancis dan Argentina yang menempati posisi II dan III.

Selain unggul dalam Educational Poster Competition, Ivan juga menyabet juara 1 dalam Patient Counseling Event (PCE).

Dalam kompetisi tersebut, peserta mengikuti perlombaan konseling yang mengutamakan kemampuan komunikasi dan penyelesaian masalah dalam memilihkan terapi sesuai kondisi pasien.

Pada PCE beginner tersebut, Ivan bersaing dengan 24 mahasiswa dari berbagai negara di dunia seperti Amerika Serikat, Inggris, Slovakia, Zimbabwe, Jerman, Korea Selatan Singapura.

Di tiap tahapan lomba, peserta akan mendapat kasus untuk diselesaikan dan melakukan konseling kepada pasien dengan waktu maksimal 8 menit.

Pada pernyataan tertulisnya, Ivan yang kini sedang menyelesaikan program pertukaran pelajar farmasi di Jepang, merasa bahwa kasus babak final pada PCE merupakan kasus yang sulit dan sensitif untuk dibahas.

Namun, karena usaha dan kerja kerasnya dalam berlatih bersama para pembimbingnya Ivan pun meraih juara 1 dan memenangkan 2 perlombaan tingkat dunia.

"Prestasi ini tentu tak muncul begitu saja. Kami sejak lama merintis sistem pendampingan mahasiswa agar mereka bisa berkompetisi sampai internasional. Dan sebelum mengikuti perlombaan tersebut, Ivan menjadi bagian dalam tim USD yang menjadi juara umum pada ajang National Patient Counseling 2015 di ITB," tambah Dekan Fakultas Farmasi USD, Aris Widayati, M.Si, Apt, Ph.D.

Ivan pun merasa, keberhasilan yang dia raih tidak dapat dicapai tanpa bantuan dari Universitas Sanata Dharma, Pos Kesehatan St. Antonius Kotabaru, Yayasan Persaudaraan Masyarakat Jogjakarta dan Yayasan Tunanetra Yaketunis yang selama ini menjadi tempat Albertus Ivan Brilian belajar melayani sekaligus konseling, berdinamika dengan tenaga kesehatan lain. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved