Disbud DIY Targetkan Beri 100 Gamelan Perunggu Ke 100 Sekolah di DIY
Tinggal 95 gamelan perunggu yang belum terealisasikan oleh pihaknya kepada 95 sekolah yang ada di DIY.
Penulis: abm | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Septiandri Mandariana
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Beberapa waktu lalu, Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY melalui Dinas Pendidikan dan Olahraga DIY, sempat memberikan sebanyak lima set gamelan perunggu dengan harga Rp350.000.000, kepada lima sekolah yang ada di DIY.
Lima sekolah itu adalah SMPN 1 Ngiplar, Kabupaten Gunung Kidul, SMAN 1 Cangkringan, Kabupaten Sleman, SMKN 1 Panjatan, Kabupaten Kulonprogo, SMKN 2 Kota Yogyakarta dan SMAN 2 Bantul.
Umar Priyono, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, mengatakan pihaknya memiliki sebuah impian untuk memberikan sebanyak 100 gamelan perunggu kepada 100 di DIY.
Impian tersebut Umar katakan akan segera diwujudkan pada 2016 hingga 2017 nanti. Artinya, tinggal 95 gamelan perunggu yang belum terealisasikan oleh pihaknya kepada 95 sekolah yang ada di DIY.
"Kemarin baru perwakilannya saja, ada lima sekolah yang diberikan gamelan perunggu di akhir 2015 kemarin. Gamelannya pun sudah diuji coba terlebih dahulu oleh dosen ISI, dan memang bagus. Kebanyakan yang ada di sekolah-sekolah itu bahan bakunya besi, suaranya lebih bagus gamelan perunggu," ujar Umar kepada Tribun Jogja beberapa hari lalu.
Proses memberikan gamelan perunggu kepada sekolah-sekolah yang ada di DIY ia rasa tidak bisa secara langsung seluruhnya diberikan.
Sebab gamelan-gamelan perunggu tersebut tidak bisa diproduksi langsung dengan jumlah yang sangat banyak. Perajin yang membuat gamelan-gamelan itupun mengandalkan pengrajin gamelan dari DIY dan Jateng.
Umar menyebutkan, satu pengrajin hanya dapat memproduksi sebanyak 17 gamelan perunggu dalam satu jangka waktu. Pembuatannya pun memerlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, hingga pada akhirnya gamelan bisa mengeluarkan suara seperti gamelan perunggu pada umumnya.
"Gamelan perunggu itu kualitasnya sangat bagus sekali. Program itu didanai oleh danais. 2016 kami akan mengajukan kepada pemerintah pusat untuk mensupport program ini. Sebab, cita-cita kami salah satunya ingin memperkenalkan suara gamelan dan juga cara memainkannya dengan gamelan yang bagus," kata Umar. (*)
