Menyusuri Gua Sikidang yang Masih Perawan

Gua ini terletak di wilayah perbukitan Pedukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo

Tribun Jogja/Singgih Wahyu
Gua Sikidang di Kulonprogo 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Selain panorama alam yang menawan, deretan perbukitan Menoreh di wilayah Kulonprogo menyimpan potensi wisata natural yang beragam. Satu di antaranya adalah Gua Sikidang Kencana di Girimulyo yang terbilang masih perawan.

Gua ini terletak di wilayah perbukitan Pedukuhan Sabrang Kidul, Desa Purwosari, Kecamatan Girimulyo. Memiliki kedalaman lorong sekitar 150 meter dan terdapat sungai bawah tanah yang alirannya konon bisa tembus sampai Gua Kiskendo di wilayah Desa Jatimulyo. Namun, pintu keluar gua saat ini tertutup oleh bongkahan batu besar sehingga manusia tidak bisa melewatinya.

Mulut gua berupa lubang sempit berdiameter sekitar dua meter saja dan sedikit curam. Begitu masuk ke tubuh gua, sebuah ruang cukup lapang dengan stalaktit dan stalagmit yang saling menjulang serta batu-batu berukuran besar langsung tampak menyambut. Gemericik air dari aliran sungai kecil menggema di dalam gua serta sesekali ditimpali cericit kelelawar penghuni gua. Nuansa eksotis pun semakin menyeruak.

“Gua ini terbilang masih perawan dan belum banyak dikenal. Padahal, gua Sikidang ini cukup punya daya tarik,” kata Kepala Desa Purwosari, Purwito Nugroho, Minggu (15/6).

Disebutkannya, gua itu ditemukan oleh Mbah Bongsoriyo, leluhur desa Purwosari, bebarapa ratus tahun yang lalu. Adapun keturunan ketujuh Mbah Bongsoriyo, Sarijan (75), saat ini masih hidup di desa tersebut. Penemuan gua bermula ketika Mbah Bongso tengah menggembalakan kambingnya di sekitar gua. Namun, saat hendak pulang, Mbah Bongso mendapati beberapa ekor kambingnya ternyata hilang.

Dia lalu mencarinya dan menemukan kambingnya ada di gua tersebut. Saat itu, kambing-kambing tersebut terlihat berkeliaran di dalam gua bersama seekor kidang atau kijang (rusa). Dari situlah, gua tersebut kemudian dikenal sebagai gua Sikidang Kencana.

Dari struktur lorong dan bebatuan, lanjut Purwito, gua ini memiliki daya tarik tersendiri. Yakni adanya enam spot menarik yang merupakan hasil cipta alam dnegan komposisi bebatuan yang menakjubkan. Di antaranya adalah berupa batuan kapur besar yang menyerupai pohon beringin lebat (ringin kurung), batuan serupa kentongan, ruangan besar yang disebut selangit dan bebatuan alami yang serupa bentuk stupa candi (candi sewu).

Selain itu juga ada batu hasil menyatunya stalaktit dan stalagmit yang membentuk semacam tiang gua (soko bentet) serta batu besar yang menyerupai bentuk hati (bungkus angkrem). Meski begitu, potensi gua tersebut masih belum tergarap maksimal oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

“Gua ini tentu saja bisa jadi daya tarik untuk wisata minat khusus. Kami berharap pemerintah bisa membantu kami untu menggara wisata jelajah gua Sikidang ini,” kata Purwito.

Upaya untuk mengenalkan potensi wisata gua Sikidang ini tak hanya dilakuan oleh pihak desa. Komunitas di Kulonprogo yang merasa peduli dengan obyek-obyek wisata alternatif juga berusaha untuk turut mempromosikan gua tersebut pada khalayak yang lebih luas.

Misalnya Forum Binangun Kulonprogo (FBKP), sebuah kmunitas yang terdiri atas penggiat media sosial Facebook atau sering disebut fesbuker.

Ketua FBKP, Bagus Loka mengatakan, sebagai warga Kulonprogo, pihaknya merasa perlu untuk turut mempopulerkan potensi yang belum banyak dikenal. Apalagi, gua Sikdiang itu menurutnya memiliki panorama yang masih sangat alami dan asri. Dalam penilaiannya, gua ini dsudah semestinya bisa digarap optimal menjadi tujuan wisata yang akan menjadi ikon baru Kulonprogo. (Tribunjogja.com)

Tags
Kulonprogo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved