Megaproyek Bandara Kulonprogo

WTT Berencana Geruduk Rumah Warga Pendukung Proyek Bandara

Kamardi telah menyatakan dukungan terhadap pendataan warga terdampak bandara oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Rina Eviana Dewi

Laporan Reporter Tribun Jogja, Singgih Wahyu Nugraha

TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Kelompok warga penolak rencana pembanganan bandara di Temon, Kulonprogo, Wahana Tri Tunggal (WTT) berencana kembali menggeruduk rumah warga yang mendukung pembangunan bandara, Kamardi, Ketua Kepedulian Sosial Desa (KSD) Mitra. WTT menilai, Kamardi telah menyatakan dukungan terhadap pendataan warga terdampak bandara oleh Pemerintah Kabupaten Kulonprogo.

Ketua WTT, Purwinto, membenarkan rencana tersebut yang muncul dari hasil pertemuan WTT, baru-baru ini. Menurutnya, rencana tersebut didasari pertanyaan warga terhadap maksud dukungan Kamardi kepada pemerintah yang melakukan pendataan. Padahal, lanjutnya, sebagian besar warga Glagah dan Palihan jelas menolak agenda tersebut.

“Dukungan Kamardi itu tertulis di surat kabar dan dikeluhkan warga Palihan dalam rapat pengurus WTT,” kata Purwinto, Minggu (23/3/2014).

Meski begitu, dia mengaku tidak tahu kapan rencana mendatangi rumah Kamardi itu akan dilaksanakan. Mengingat, pencetus rencana tersebut adalah warga Palihan. Purwinto menegaskan, WTT sendiri hingga saat ini tetap konsisten menolak rencana pembangunan bandara.

Di samping itu, WTT juga menolak pendataan warga terdampak oleh Pemkab. Pendataan itu menurutnya hanya dilakukan di atas meja saja tanpa menyentuh langsung masyarakat di lapangan. “Ini kan justru membuat warga jadi tambah tidak nyaman atas rencana pembangunan bandara,” imbuhnya.

Sementara itu, Humas WTT, Martono mengatakan, sedianya rencana geruduk rumah Kamardi dilaksanakan Sabtu (22/3) namun batal karena yang bersangkutan tidak ada di rumah. Martono mengatakan, pada intinya warga hanya ingin meminta klarifikasi terkait pernyataan Kamardi di sejumlah surat kabar yang mendukung pendataan tersebut. Padahal, Kamardi juga warga Palihan di mana warga lainnya jelas-jelas menolak pendataann.(*)

Skandal Kuliner Terkait :

Bakpia Tidak Asli Merajalela di 7 Titik Penting di Yogya

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved