Komisi V DPR RI Minta Pembangunan JLSS dan Jalur Tengah Menjadi Prioritas
Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di pantai utara (Pantura) pulau Jawa sempat membuat akses transportasi terganggu
Penulis: Rento Ari Nugroho | Editor: tea
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rento Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, PURWOREJO - Banjir yang terjadi di beberapa wilayah di pantai utara (Pantura) pulau Jawa sempat membuat akses transportasi terganggu. Banyak aktivitas transportasi yang harus terlambat atau tertunda padahal ada alternatif jalur lain yaitu jalur selatan dan tengah. Sayangnya, kondisi jalur tengah dan selatan masih kurang baik sehingga perlu pembenahan.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPRRI) Drs Laurens Bahang Dama saat menyampaikan sambutan dalam kunjungan kerjanya di Purworejo, Rabu (5/2/2014). Dalam kunjungan kerja Komisi V tersebut, turut hadir 12 anggota komisi V beserta staf. Selain itu rombongan dari beberapa direktorat jenderal (dirjen) kementrian yang termasuk wilayah pengawasan Komisi V yaitu infrastruktur juga hadir.
"Adanya banjir di jalur utara seharusnya membuat kita berpikir, bagaimana agar jalur transportasi tetap berjalan. Dalam hal ini kami melihat seharusnya jalur tengah melalui Tegal menuju Temanggung kemudian Magelang, juga Jalur Lintas Selatan-Selatan (JLSS) bisa menjadi alternatif ketika ada hambatan di utara. Hal ini penting sebagai langkah antisipasi," jelas Laurens.
Selain menyoroti perlunya peningkatan jalur tengah dan selatan, Laurens mengungkapkan bahwa dalam kunjungannya kali ini pihaknya juga memantau dampak bencana di Purworejo. Sejumlah infrastruktur misalnya jalan dan jembatan rusak akibat bencana banjir akhir tahun lalu. Selanjutnya hasil pemantauan akan dibahas bersama Kementrian Pekerjaan Umum yang rencananya akan melakukan pertemuan pada 11 Februari nanti.
Sementara itu Bupati Purworejo Drs H Mahsun Zain MAg mengatakan, pihaknya menyamnbut baik dan berterimakasih atas kepedulian Komisi V pada bencana yang sempat melanda Purworejo. Menurutnya, dampak bencana tersebut cukup masif dimana total kerugian diperkirakan mencapai Rp 77 miliar.
Menurut Bupati Mahsun, bencana itu telah merusakkan insfrastruktur jalan termasuk jembatan dan berbagai infrastruktur lain. "Mudah-mudahan kehadiran Komisi V DPR RI ini bisa membantu Purworejo untuk mempercepat proses perbaikan kembali infrastruktur yang rusak dan bisa difungsikan lagi seperti semula," kata Bupati.(*)