Bayi Ini Butuh Rp 100 Juta untuk Operasi Jantung

Putra pasangan Dedi Nurbowo (24) dan Yunika Gunawan Putri (21), warga Dukuh Plaosan, Taji, Rt 02 Rw 09, Prambanan, menderita kelainan pada jantung.

Penulis: oda | Editor: Joko Widiyarso
Laporan Reporter Tribun Jogja, Obed Doni Ardiyanto

TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN – Anak merupakan anugerah bagi sebuah keluarga, terlebih lagi anak pertama dari sebuah keluarga baru. Orangtua akan berusaha untuk memperjuangkan kesehatan dan keselamatan anak tersebut jika terganggu kesehatannya. Kebanggaan pun dapat menjadi sebuah kesedihan jika muncul musibah pada kesehatan anak tersebut.

Putra pasangan Dedi Nurbowo (24) dan Yunika Gunawan Putri (21), warga Dukuh Plaosan, Desa Taji, Rt 02 Rw 09, Kecamatan Prambanan, menderita kelainan pada jantung. Fungsi jantung anak pertama mereka yang bernama Deka Argantara (1,5 bulan) itu terbalik dan ada kebocoran.

Untuk menormalkan fungsi jantungnya, Deka harus menjalani operasi jantung di RS Jantung Harapan Kita Jakarta.

“Kami bertanya pada dokter RS Sardjito yang merawat anak kami, katanya bayar operasinya sebesar Rp 100 juta. Itu hanya operasinya, belum perawatan pascaoperasi dan obat-obatannya. Kalau tidak, sewaktu-waktu anak saya bisa gagal nafas,” tutur Yunika, di Klaten, Selasa (26/3/2013).

Yunika juga mengaku anaknya yang lahir pada 9 Februari lalu baru saja kembali dari RS Sardjito Yogyakarta setelah menjalani operasi kecil berupa operasi pemasangan balon pada jantung. Untuk biaya operasi tersebut, Yunika terbantu dengan Jaminan Persalinan (Jampersal) meski hanya separuh biaya.

“Operasi tersebut hanya untuk pertolongan sementara. Jika tidak segera dinormalkan fungsi jantungnya, maka akan terus ketergantungan dengan pemasangan balon. Meski terlihat sehat setelah menjalani operasi kecil itu, namun saat menangis tersengal-sengal wajahnya masih membiru,” jelasnya.

Yunika menceritakan, awal pertama dia menyadari kondisi kesehatan anaknya. Setelah melahirkan, kondisi anak pertamanya tersebut dalam keadaan baik-baik saja. Setelah berumur 26 hari, tubuh Deka yang sempat tersedak itu tiba-tiba muncul tanda-tanda tidak sehat. Bibir, kuku, kaki dan tangannya membiru.

Sementara itu, Dedi mengatakan dirinya akan berusaha untuk menyembuhkan anaknya tersebut. Pria yang kesehariannya hanya sebagai sekuriti di sebuah hotel di DIY itu saat ini sedang berusaha mencari jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), untuk meringankan biaya.

“Selain operasinya, masih butuh biaya lain. Saya tidak peduli uangnya dari mana, yang penting saya segera memberangkatkan saja dulu. Gaji hanya cukup untuk biaya keluarga, dan saya sekeluarga masih ikut orangtua saya,” jelasnya. (*)

Sumber: Otomotif Net
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved