Teroris di Solo

Ini Enam Terduga Teroris yang Dipindah ke Jakarta

Rencananya ke enam terduga teroris tersebut akan tiba di Rumah Tahanan Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Sore ini.

zoom-inlihat foto Ini Enam Terduga Teroris yang Dipindah ke Jakarta
TRIBUNJOGJA.COM/YOSEPH HARY W
Terduga teroris digiring kendaraan yang akan membawa ke Markas Brimob Kelapa Dua, Depok, Jumat siang
TRIBUNJOGJA.COM, JAKARTA - Setelah hampir satu pekan para terduga teroris diperiksa intensif tim Densus 88 Anti Teror Polri di Jawa Tengah, akhirnya enam terduga teroris masing-masing Rudi Kurnia Putra, Baderi Hartono, Barkah Nawasaputra alias Wawa alias Nawa alias robot, Kamedi, Triyatno, dan istri Wawa berinisial SR.

"Ada enam dari Solo yang akan dibawa ke Jakarta," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/9/2012).

Rencananya ke enam terduga teroris tersebut akan tiba di Rumah Tahanan Markas Korps Brimob Kelapa Dua, Depok, Sore ini.

Sebelumnya Densus 88 Anti Teror Polri sudah membawa dua orang terduga teroris lainnya yang masih muda umurnya yaitu Fajar dan Anggri yang ditangkap di Kalimantan Barat ke Jakarta.

Terungkapnya jaringan teroris Al-Qaeda Indonesia dimulai sejak Thoriq menyerahkan diri pascaledakan bom di Beji Depok, Sabtu. (8/9/2012) lalu yang kemudian disusul dengan penangkapan Arif pada esok harinya di Bojong Gede, Bogor, Jawa Barat. Beberapa hari kemudian, Yusuf Rizaldi pun menyerahkan diri di Polres Langkat, Sumatera Utara.

Dari pengakuan Thoriq, ditangkaplah dua orang lainnya di Serpong, Tangerang Selatan, sampai akhirnya diketahuilah pimpinan jaringan teroris tersebut di Solo, Sabtu (22/9/2012). Penangkapan jaringan yang sesungguhnya terungkap sejak ditangkapnya Rudi pada Jumat (21/9/2012), kemudian esok paginya ditangkapla Baderi Hartono. Tim pun bergerak cepat melakukan penangkapan dan penggeledahan di beberapa tempat di Solo lalu ditangkaplah Nawa, Fajar, Triyatno, Kamedi, serta istri Wawa berinisial SR. Esok harinya Minggu (23/9/2012) ditangkaplah Joko Parkit yang tiada lain anak buah Noordin M Top. Total keselurahan yang ditangkap di Solo saat itu ada sekitar sembilan orang. Termasuk dua orang lainnya di lepaskan karena tidak memenuhi bukti terlibat dalam kasus terorisme yaitu Nopem dan Indra. Kemudian Densus mengembangkannya lagi, sampai akhirnya ditangkap lah Anggri Pamungkas di Pontianak, Minggu (23/9/2012).

Kemudian, tim berlambang burung hantu tersebut kembali membekuk seorang yang bernama Wendy di Palu, Kamis (28/9/201). Ia diduga kuat terlibat dalam perakitan bom di Solo bersama-sama dengan Baderi Cs.

Dari jaringan Solo tersebut sejumlah barang bukti bom aktif dan bahan-bahan pembuat bom lainnya berhasil diamankan petugas. Hasil penyidikan sementara bom tersebut akan digunakan untuk melakukan sejumlah aksi teror di beberapa tempat di Pulau Jawa. (*)

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved