Bus dan Halte Trans Jogja tak Ramah Difabel
Ram yang terlalu curam adalah hal yang paling banyak ditemui.
Editor:
Setya Krisna Sumargo
Laporan Reporter Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bus dan halte bus Trans Jogja dinilai tak ramah bagi kaum difabel. Sebab banyak penyandang cacat di Yogyakarta yang mengeluhkan mengalami banyak kesulitan saat menaiki angkutan massal tersebut.
Hal itu diungkapkan Juju Juliati dari Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (Sapda). Dari hasil temuannya, ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian dari moda transportasi itu.
Yaitu adanya ruang yang terlalu lebar antara halte dan bus yang berhenti. "Hal ini menyulitkan difabel baik tunanetra, pengguna kursi roda, untuk naik maupun turun bus," jelas Juju, Selasa (2/2/2011).
Hal lain yang juga menyulitkan adalah desain ram. Ram yang terlalu curam adalah hal yang paling banyak ditemui. Bahkan menurut Juju, kemiringan hampir mencapai 45 derajat.
"Hal ini tentunya akan menyulitkan bagi difabel berkursi roda maupun pihak keluarga yang mendorong kursi roda tersebut," paparnya.
Ram kadang juga yang berbatasan langsung dengan taman, pohon, dan benda benda lain tanpa ada jarak bagi kursi roda hingga menyulitkan difabel naik maupun turun dari halte.
Temuan lain, lanjutnya, adalah perbedaan ketinggian dimana umumnya halte lebih tinggi 20 hingga 30 Centimeter dibanding pintu bus. Hal ini juga menyulitkan difabel saat keluar dari bus.(*)
Rekomendasi untuk Anda