Teknik Fotografi

20 Istilah Fotografi Diawali Huruf M, dari Macro hingga Multiple Exposure

Dikutip dari buku bertajuk Kamus Fotografi karya Enhe Tjin dan beberapa sumber lainnya, ini serba serbi istilah berawalan M yang perlu dipahami:

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Ikrob Didik Irawan
techinspection.net
Ilustrasi 
Ringkasan Berita:
  • Artikel ini membahas beragam istilah fotografi berawalan huruf M, mulai dari macro, metering, megapiksel, hingga multiple exposure.
  • Setiap istilah dijelaskan secara ringkas untuk membantu fotografer memahami teknik, fitur kamera, dan konsep pencahayaan.
  • Pemahaman istilah-istilah ini membantu fotografer mengoptimalkan proses pemotretan dan meningkatkan kualitas hasil foto.

 

TRIBUNJOGJA.COM – Bukan sekadar menangkap momen dan menekan tombol rana, fotografi juga tentang memahami istilah teknis.

Penting bagi para fotografer mengetahui dan paham mengenai berbagai istilah di dalamnya untuk menguasai secara keseluruhan.

Setelah membahas beragam istilah berawalan L pada kesempatan sebelumnya, kali ini akan lanjut ke huruf berikutnya.

Baca juga: Kamus Fotografi: Serba-Serbi Istilah L, Landsape Hingga Lightroom

Dikutip dari buku bertajuk Kamus Fotografi karya Enhe Tjin dan beberapa sumber lainnya, ini serba serbi istilah berawalan M yang perlu dipahami:

1. Macro

Fotografi makro adalah teknik pemotretan yang digunakan untuk menangkap objek kecil dari jarak sangat dekat.

Hasilnya menampilkan detail yang tak terlihat oleh mata telanjang.

Jenis foto ini sering digunakan untuk serangga, bunga, atau tekstur benda kecil.

2. Matrix Metering

Matrix metering adalah sistem pengukuran cahaya otomatis pada kamera yang membagi bidang foto menjadi beberapa area.

Setiap area diukur kecerahannya, lalu kamera menghitung eksposur terbaik.

Fitur ini membantu menghasilkan pencahayaan seimbang pada berbagai kondisi.

3. Medium Format

Medium format mengacu pada ukuran sensor atau film yang lebih besar dari format 35mm biasa.

Kamera dengan format ini mampu menghasilkan kualitas gambar yang sangat detail.

Biasanya digunakan oleh fotografer profesional untuk kebutuhan komersial atau seni rupa.

4. Megapiksel

Megapiksel adalah satuan yang menunjukkan jumlah jutaan piksel pada sensor kamera digital.

Semakin tinggi jumlah megapiksel, semakin besar ukuran foto yang bisa dicetak tanpa kehilangan ketajaman.

Namun, kualitas gambar juga dipengaruhi oleh ukuran sensor dan lensa, bukan hanya megapiksel.

5. Memori Card

Kartu memori adalah media penyimpanan data digital untuk menyimpan hasil jepretan kamera.

Kapasitasnya bervariasi dari beberapa gigabyte hingga terabyte.

Jenis umumnya termasuk SD, microSD, dan CF card.

6. Metadata

Metadata adalah informasi tambahan yang tersimpan bersama file foto digital.

Data ini meliputi waktu pemotretan, jenis kamera, lensa, ISO, dan pengaturan lainnya.

Metadata berguna untuk pengarsipan dan analisis teknis dalam fotografi.

7. Metering

Metering adalah proses pengukuran cahaya yang dilakukan kamera untuk menentukan eksposur yang tepat.

Sistem ini membantu fotografer mengetahui seberapa terang atau gelap suatu adegan.

Ada berbagai mode metering seperti spot, center-weighted, dan evaluative.

8. Micro

Fotografi mikro berfokus pada pembesaran ekstrem terhadap objek yang sangat kecil, lebih detail daripada makro.

Teknik ini biasanya membutuhkan lensa khusus dan alat bantu tambahan.

Bidang ini sering digunakan dalam penelitian ilmiah dan dokumentasi biologi.

9. Midtone

Midtone adalah area pada foto yang memiliki tingkat kecerahan menengah antara bayangan dan sorotan.

Bagian ini berperan penting dalam menciptakan keseimbangan visual.

Pengaturan midtone memengaruhi kesan natural atau dramatis pada gambar.

10. Minimum Focus Distance (MFD)

MFD adalah jarak terdekat di mana lensa masih bisa memfokuskan objek dengan jelas.

Semakin kecil nilai MFD, semakin dekat lensa dapat menangkap detail objek.

Hal ini sangat penting dalam fotografi makro dan close-up.

11. Mirror

Mirror atau cermin dalam kamera DSLR berfungsi memantulkan cahaya dari lensa ke viewfinder optik.

Saat tombol rana ditekan, cermin akan terangkat agar cahaya masuk ke sensor.

Mekanisme ini menjadi ciri khas sistem DSLR sebelum munculnya kamera mirrorless.

12. Mirror Lock Up

Mirror lock up adalah fitur yang mengangkat cermin kamera sebelum pemotretan dilakukan.

Tujuannya untuk mengurangi getaran yang disebabkan oleh gerakan cermin.

Teknik ini penting untuk hasil foto yang tajam, terutama pada kecepatan rana lambat.

13. Mirrorless

Kamera mirrorless tidak menggunakan sistem cermin seperti DSLR, sehingga ukurannya lebih ringkas.

Gambar ditampilkan melalui layar atau viewfinder elektronik.

Meski kecil, kualitas hasilnya setara atau bahkan lebih baik dari DSLR modern.

14. Model Photography

Fotografi model berfokus pada pengambilan gambar manusia dengan penekanan pada ekspresi, pose, dan busana.

Gaya ini sering digunakan dalam dunia fashion dan iklan.

Fotografer perlu memahami pencahayaan serta cara berkomunikasi untuk mendapatkan hasil alami.

15. Moiré

Moiré adalah pola bergelombang atau berlapis yang muncul saat memotret objek berpola halus, seperti kain atau layar.

Efek ini terjadi karena interferensi antara pola objek dan piksel sensor kamera.

Biasanya dapat dikurangi melalui filter low-pass atau pengeditan digital.

16. Monokrom

Foto monokrom menggunakan satu warna dasar dengan berbagai gradasi terang-gelapnya.

Umumnya merujuk pada foto hitam-putih, tetapi bisa juga dalam nuansa warna lain.

Gaya ini menonjolkan bentuk, kontras, dan emosi tanpa gangguan warna.

17. Monopod

Monopod adalah penyangga kamera dengan satu kaki yang membantu menstabilkan kamera.

Alat ini ringan dan praktis digunakan dalam pemotretan olahraga atau satwa liar.

Meski tidak sekuat tripod, monopod tetap efektif mengurangi getaran tangan.

18. Mount

Mount adalah sistem penghubung antara lensa dan bodi kamera.

Setiap merek memiliki tipe mount berbeda seperti Canon EF, Nikon F, atau Sony E.

Kompatibilitas mount menentukan jenis lensa yang bisa digunakan.

19. Movie Mode

Movie mode adalah fitur pada kamera digital yang memungkinkan perekaman video.

Mode ini memanfaatkan sensor dan lensa kamera untuk menghasilkan kualitas gambar sinematik.

20. Multiple Exposure

Multiple exposure adalah teknik menggabungkan dua atau lebih gambar dalam satu frame.

Efeknya menciptakan tampilan unik seperti bayangan ganda atau komposisi surreal.

Teknik ini bisa dilakukan langsung di kamera atau melalui pengeditan digital.

Setiap istilah dalam fotografi menyimpan konsep yang berperan penting dalam membentuk hasil akhir sebuah gambar.

Dengan mengenal arti di balik setiap istilah, proses memotret menjadi lebih terarah dan hasil karya dapat lebih maksimal.

( MG/Farah Amiratunnisa )

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved