Teknik Fotografi
Jangan Asal Pilih! 5 Hal yang Wajib Pemula Tahu Sebelum Beli Kamera
Memilih kamera yang pas sebagai langkah awal terjun ke dunia fotografi menjadi kekhawatiran yang kerap dirasakan oleh siapapun khususnya pemula.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Memilih kamera yang pas sebagai langkah awal terjun ke dunia fotografi menjadi kekhawatiran yang kerap dirasakan oleh siapapun khususnya pemula.
Bagaimana tidak, banyaknya produk yang ditawarkan melalui berbagai pasar menyajikan promo manis sering membuat bingung dan kewalahan.
Bahkan di beberapa kasus, ternyata hasil yang diberikan tidak sesuai ekspektasi dan malah mengecewakan.
Nah, supaya tidak menyesal di kemudian hari, ini 5 hal mendasar yang perlu dipertimbangkan sebelum membeli kamera pertama dilansir dari akun Youtube infofotografi.
1. Kamera Ponsel vs Kamera Pocket
Saat ini memang banyak kamera ponsel yang sudah dapat menghasilkan kualitas foto setara dengan kamera fotografi, bahkan melampauinya.
Fitur-fitur mutakhir yang ditawarkan perlahan menggeser keberadaan kamera pocket.
Malah, kamera compact standar kini sukar ditemui. Meskipun belakangan ini sedang ramai dicari karena tren foto lawas yang kembali terulang.
Namun, kamera ponsel tetap tidak bisa disamakan dengan kamera fotografi. Keterbatasan, seperti sensor kecil, lensa tidak bisa diganti, dan sulit dipasang filter khusus menjadi alasan seseorang ingin beralih ke kamera.
Sebagai alternatif, hadir kamera kamera compact yang telah ditingkatkan atau disebut juga compact premium.
Dari Sony, terdapat Sony RX100 series yang mampu zoom hingga 200mm, Sony ZV-1 yang dirancang untuk vlogging dengan bukaan lebar.
Kemudian Ricoh GR III atau Fujifilm X100 yang telah dilengkapi sensor APS-C, dibalut desain retro, dan lensa fix.
Walau sedikit premium dari segi harga, kamera ini cocok jika ingin mendapatkan feel profesional namun ringkas dengan hasil foto bersaing.
2. Kamera untuk Pemula dan Calon Profesional
Bagi yang ingin serius belajar fotografi dan mendalami teknik secara mendalam, pilihan yang tepat adalah kamera dengan sistem interchangeable lens (ILC).
Kamera ini mendukung kebutuhan untuk mengganti lensa sesuai keperluan, sehingga fleksibel untuk berbagai genre foto.
Lalu ada kamera DSLR dapat menjadi pilihan terjangkau bagi yang ingin menghasilkan foto berkualitas tinggi.
Namun, bodynya yang besar, autofokus yang lambat, dan kualitas video terbatas membuat DSLR dianggap ketinggalan zaman.
Contoh kamera DSLR pemula adalah Nikon D3300 dan Canon 3000D, dijual dengan harga sekitar Rp5–7 juta sudah termasuk lensa kit.
Versi secondhand, ada Canon 1300D atau Nikon D5200 yang lebih murah (Rp3–5 juta), tetapi pembeli harus jeli memeriksa kondisi (body fisik, shutter count, keaslian produk).
3. Harga Kamera Pemula
Harga kamera entry-level kini rata-rata Rp10–12 juta, naik signifikan dari Rp5 juta sepuluh tahun lalu akibat pelemahan rupiah, inflasi, biaya produksi, dan pajak impor.
Untuk menghemat biaya, sebagian pembeli melirik kamera bekas karena bisa mendapatkan model kelas lebih tinggi dengan 20–30 persen lebih murah.
Namun, perlu diperhatikan cermat terkait risiko, seperti kondisi fisik barang dan tidak disertakannya garansi. Karena itu, jika ingin memperoleh barang yang aman dan sesuai alangkah baiknya tetap membeli baru membeli baru meski harus keluar modal besar.
4. Rekomendasi Sistem Kamera Mirrorless
Saat ini, kamera mirrorless dianggap lebih unggul dibanding DSLR karena lebih ringan, modern, dan teknologinya terus dikembangkan.
Sistem kamera yang masih kuat di pasar antara lain Sony E-Mount, Canon EOS R, Fujifilm X, dan Nikon Z. Sebaliknya, sistem lama seperti Canon EOS M, Nikon 1, dan Sony A-Mount sudah tidak dikembangkan lagi sehingga kurang layak dipilih.
5. Tips Memilih Kamera
Memilih kamera seringkali membingungkan karena banyak pilihan, hingga menyebabkan "paralysis by analysis".
Langkah pertama sebelum membeli kamera adalah menentukan budget.
Kiasaran Rp10 juta juta pilihan terbatas ada pada DSLR baru atau bekas, sedangkan Rp10–15 juta lebih baik memilih mirrorless entry-level dan menyisakan dana tambahan untuk lensa serta aksesoris.
Kualitas kamera antar merek pada kelas dan generasi yang sama umumnya mirip, sehingga memilih merek populer seperti Sony, Canon, Fujifilm, atau Nikon lebih aman karena didukung komunitas besar, informasi mudah dicari, serta layanan servis yang cepat.
Jika kamera pertama terasa kurang cocok, masih bisa dijual dan diganti dengan model lain yang lebih sesuai kebutuhan.
Saran terbaik adalah jangan terlalu lama menunda, tentukan pilihan sesuai dengan budget, lalu fokus untuk belajar dan mengasah keterampilan melalui pengalaman langsung.
Dengan begitu, kamu akan lebih cepat berkembang dan memahami kebutuhan fotografi yang sebenarnya seiring waktu. ( MG/Farah Amiratunnisa )
Baca juga: 5 Tips Foto Jadi lebih Profesional, Pakai Komposisi Rule of Thirds
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.