Tagar KluivertOut Menggema di Jagat Media Sosial

Menyusul kekalahan Indonesia 0-1 dari Irak, tuntutan agar Patrick Kluivert dipecat menggema di seluruh jagat media sosial. 

Editor: Joko Widiyarso
Tribunnews
TAGAR KLUIVERTOUT - Patrick Kluivert, Pelatih Timnas Indonesia memberikan instruksi di pertandingan Indonesia vs Bahrain lanjutan laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Selasa 25 Maret 2025. Menyusul kekalahan Indonesia 0-1 dari Irak, tuntutan agar Patrick Kluivert dipecat menggema di seluruh jagat media sosial.  

TRIBUNJOGJA.COM - Menyusul kekalahan Indonesia 0-1 dari Irak, tuntutan agar Patrick Kluivert dipecat menggema di seluruh jagat media sosial. 

Kekalahan di Jeddah, Minggu (12/10/2025) itu menjadi titik akhir perjalanan panjang dua tahun Timnas Indonesia dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kesempatan tampil di pentas terbesar sepak bola dunia, yang sempat menyala dengan manis sejak 12 Oktober 2023 kini telah padam dengan tragis --tepat dua tahun sejak langkah pertama di Stadion Gelora Bung Karno.

Beberapa jam setelah peluit panjang di King Abdullah Sports City, lini masa X (Twitter) dipenuhi luapan kekecewaan. 

Tagar #KluivertOut menembus lebih dari 19 ribu unggahan, menjadi trending topic nasional. 

Tak lama kemudian, muncul pula #ErickOut, yang ditujukan kepada Ketua Umum PSSI Erick Thohir.

Bagi banyak suporter, kekalahan dari Irak bukan sekadar hasil buruk, tetapi simbol kegagalan arah pembangunan tim. 

Patrick Kluivert, yang direkrut pada Januari 2025 untuk menggantikan Shin Tae-yong, dinilai gagal total mewujudkan target besar lolos ke Piala Dunia.

Pelatih asal Belanda itu dianggap terlalu banyak melakukan eksperimen taktik di saat-saat krusial, termasuk ketika menghadapi Arab Saudi (2–3) dan Irak (0–1) di babak keempat.

Kritik juga dialamatkan ke Erick Thohir dan Exco PSSI Arya Sinulingga, yang dulu menyanjung Kluivert sebagai bagian dari “tim kepelatihan terbaik.” 

Kini, klaim itu justru menjadi bahan sindiran setelah mimpi 286 juta rakyat Indonesia terkubur.

Statistik Kluivert saat memimpin tim Garuda memang jauh dari kata mengesankan. 

Dalam delapan laga yang dipimpinnya, skuad Kluivert tercatat tiga kali menang, sekali imbang, dan empat kali kalah. 

Tim Garuda mencetak 11 gol dan kebobolan 15 gol, tanpa satu pun kemenangan tandang.

Dua kekalahan memalukan dari Jepang (0–6) dan Australia (1–5) di putaran ketiga menjadi awal dari krisis kepercayaan publik.

Usai laga kontra Irak, Kluivert mengaku belum tahu nasibnya.

“Belum ada rencana. Kita perlu merenungkan apa yang telah dilakukan, tapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi,” ujarnya datar dalam konferensi pers.

Namun bagi banyak pihak, refleksi saja tak cukup. Publik menuntut tindakan nyata: evaluasi total dan pemutusan kerja sama! 

Penasihat Semen Padang, Andre Rosiade misalnya, termasuk yang menuntut Kluivert dipecat. 

"Terima Kasih atas Perjuangan Timnas Garuda. 2. Silahkan Kluivert DKK segera Mengundurkan Diri atas Kegagalannya," ujar Andre Rosiade dilansir BolaSport.com dari akun Instagram pribadinya.

Andre juga kecewa dengan gesture tim pelatih asal Belanda itu yang tak beranjak dari tempatnya, saat para pemain sibuk berkeliling lapangan untuk bertemu dan minta maaf ke suporter.

"Saat Pemain Berkeliling Lapangan menemui Suporter. Rombongan Pelatih Belanda hanya diam menonton dari bangku cadangan. Apalagi yang perlu dipertahankan lagi dari Rombongan Pelatih Belanda ini. PECAT KLUIVERT DKK!!!!!!." tulisnya.

Kisah Timnas Indonesia di kualifikasi ini sejatinya dimulai tepat dua tahun lalu, 12 Oktober 2023, ketika Shin Tae-yong memimpin Marselino dkk mengalahkan Brunei Darussalam 6–0 di Stadion GBK.

Indonesia memulai dari ronde pertama karena peringkat FIFA yang masih di bawah 150 besar. Brunei dilibas dengan agregat 12–0, membawa Garuda ke ronde kedua.

Di babak kedua, Indonesia tergabung dengan Irak, Filipina, dan Vietnam. Awal perjalanan sempat tersandung: kalah 1–5 dari Irak dan imbang 1–1 melawan Filipina.

Namun, Shin Tae-yong berhasil mengubah arah tim. Empat laga terakhir dilalui tanpa kekalahan, termasuk kemenangan penting atas Vietnam yang memastikan tiket ke ronde ketiga.

Ronde ketiga jadi ujian sesungguhnya. Indonesia berada di grup berat bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, China, dan Bahrain.

Secara mengejutkan, Indonesia tampil luar biasa di dua laga awal — menahan imbang Arab Saudi dan Australia. Hasil itu bahkan berujung pemecatan dua pelatih besar: Roberto Mancini (Arab Saudi) dan Graham Arnold (Australia).

Namun, badai datang pada Oktober 2024. Penampilan menurun, kabar perpecahan di ruang ganti mencuat, dan dua kekalahan tandang dari Bahrain dan China mengguncang tim.

Kemenangan atas Arab Saudi (2–0) lewat brace Marselino Ferdinan sempat memulihkan asa, tapi tak lama kemudian PSSI membuat keputusan mengejutkan: memecat Shin Tae-yong dan menunjuk Patrick Kluivert.

Di bawah Kluivert, Garuda sempat meraih dua kemenangan kandang atas Bahrain (1–0) dan China (1–0), cukup untuk lolos ke putaran keempat. Namun, di laga lain Indonesia dibantai Jepang dan Australia dengan total 11 gol bersarang di gawang sendiri.

Alih-alih memperbaiki pondasi Shin, Kluivert justru mengubah sistem permainan dan banyak bereksperimen di lini belakang.

Putaran keempat ini menjadi babak kehancuran. Dua kekalahan awal — 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak — memastikan Indonesia finis sebagai juru kunci Grup B tanpa poin.

Perjalanan dua tahun, 20 laga, dan pergantian dua pelatih berakhir di tanggal yang sama: 12 Oktober. Itu patut ditandai sebagai hari lahir sekaligus hari tumbangnya mimpi Garuda ke Piala Dunia 2026. (Tribunnews.com/den)

Timeline Perjalanan Tim Garuda:

– Kualifikasi Piala Dunia 2026

12 Oktober 2023 – Awal Mimpi 

Era Shin Tae Yong 
Hancurkan Brunei Darussalam 2 leg agregat 12-0

➡  Lolos ronde kedua.
Grup bersama Irak, Filipina, dan Vietnam.

November 2023 – Ronde ke-2 Dimulai

➡  Garuda runner-up grup, melaju ke ronde 3 
   Juli 2024 – Ronde Ketiga 

Grup bersama Jepang, Australia, Arab Saudi, Bahrain, dan China.

Imbang vs Arab Saudi

Imbang vs Australia
Membuat Mancini & Arnold kehilangan jabatan.

Oktober 2024 – Krisis Muncul

Kekalahan tandang: 1–2 vs China 0–4 vs Jepang

Kabar perpecahan di ruang ganti 

November 2024 – Momen Kejutan

Menang 2–0 atas Arab Saudi, dua gol Marselino Ferdinan.

➡  Tiba-tiba Shin Tae-yong dipecat 

Januari 2025 – Era Patrick Kluivert Dimulai

Maret–Juni 2025 – Hasil Tak Stabil

Menang dua kali (vs Bahrain dan China).

Kalah dari Jepang (0–6) dan Australia (1–5).

➡  Tetap lolos ke ronde keempat

Grup bersama Arab Saudi dan Irak.

Kalah 2–3 vs Arab Saudi

Kalah 0–1 vs Irak (12 Oktober 2025, Jeddah)

➡  12 Oktober 2025 – MIMPI DIKUBUR

Statistik Kluivert di tim Indonesia:

8 main    
3 menang    
1 kalah    
4 seri    
persen menang 37.50

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved