Sosok Naufal Takdir Al Bari Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia, Ini Profilnya

Dunia olahraga Indonesia kehilangan salah satu talenta mudanya. Atlet Gimnastik putra, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia di Rusia pada Kamis

|
Dok. Gimnastik Indonesia
Sosok Naufal Takdir Al Bari Atlet Gimnastik yang Meninggal di Rusia, Ini Profilnya 

TRIBUNJOGJA.COM - Dunia olahraga Indonesia kehilangan salah satu talenta mudanya. Atlet Gimnastik putra, Naufal Takdir Al Bari, meninggal dunia di Rusia pada Kamis (25/9/2025) dalam usia 19 tahun.

Naufal menghembuskan napas terakhir setelah menjalani perawatan intensif selama 12 hari di Rumah Sakit G.A. Zakharyin, Rusia.

Kabar duka ini disampaikan langsung oleh Ketua Umum Federasi Gimnastik Indonesia (FGI), Ita Yuliati yang menyampaikan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian Naufal. 

Ia menegaskan bahwa Naufal adalah sosok atlet muda berbakat sekaligus pribadi yang baik.

"Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Atlet nasional putra kita Naufal berpulang ke Rahmatullah. Naufal merupakan atlet muda berbakat, dan sosok yang baik. Gimnastik Indonesia kehilangan putra terbaik bangsa," ujar Ita dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (26/9/2025).

Ita menambahkan bahwa kepergian Naufal merupakan duka besar bagi dunia senam Indonesia.

"Ini merupakan pukulan dan duka yang mendalam untuk kami. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan Naufal mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT," lanjutnya.

Baca juga: Ferry Juliantono Resmi Gantikan Budi Arie, Ini Profil Menteri Koperasi Baru di Era Presiden Prabowo

Kronologi Meninggalnya Naufal di Rusia

Sejak 1 September 2025, Naufal bersama empat pesenam artistik putra Indonesia dan dua pelatih menjalani pemusatan latihan di The Palace of Sport Training Center Burtasy, Rusia

Program ini dipersiapkan untuk menghadapi 53rd FIG Artistic Gymnastics World Championships 2025 dan SEA Games Bangkok 2025.

Naufal juga diproyeksikan menjadi bagian dari kontingen Indonesia pada Olimpiade 2028 Los Angeles. 

Seluruh biaya latihan di Rusia ditanggung oleh Pemusatan Pelatihan Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora.

Namun, di tengah program tersebut, Naufal mengalami kecelakaan saat sesi latihan. Ia segera dilarikan ke Rumah Sakit G.A. Zakharyin dan dirawat di ruang ICU. 

Meski penanganan medis melibatkan koordinasi antara FGI, KBRI Moskow, Federasi Gimnastik Rusia, hingga Kedutaan Besar Rusia di Jakarta, nyawanya tak tertolong.

Kini, FGI memastikan terus berkomunikasi dengan keluarga dan pihak terkait untuk proses pemulangan jenazah ke Indonesia.

“Saat ini kami berkomunikasi dengan keluarga serta Pengprov Jatim, dan Federasi Gimnastik Rusia, KBRI di Rusia, serta Kedutaan Rusia di Indonesia agar pemulangan jenazah almarhum Naufal ke Tanah Air bisa segera dilakukan,” jelas Ita.

Profil Naufal Takdir Al Bari

Nama Lengkap: Naufal Takdir Al Bari

Lahir: Kuala Pembuang, Kalimantan Tengah, 12 Maret 2006

Asal Daerah: Kabupaten Gresik, Jawa Timur

Pendidikan: Mahasiswa baru Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Program Studi Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (2025)

Sejak usia sekolah, Naufal menunjukkan bakat luar biasa dalam senam artistik. Ia bersekolah di SMA Negeri 1 Kebomas, Gresik, dan berhasil menorehkan prestasi di tingkat provinsi.

Prestasi Naufal

Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VII Tahun 2022, Naufal sukses meraih:

  • Medali emas beregu
  • Medali emas nomor rings
  • Medali perak nomor all round

Prestasi tersebut mengantarkan namanya sebagai pesenam muda potensial yang kemudian bergabung dalam pelatnas. 

Tahun 2025, ia mulai menempuh studi di UNESA sembari tetap meniti karier sebagai atlet nasional.

Sayangnya, perjalanan panjang yang disiapkan untuk mengangkat nama Indonesia di pentas dunia terhenti di usia muda.

Apa Itu Gimnastik? Sejarah Dunia dan Perkembangannya di Indonesia

Gimnastik adalah cabang olahraga yang memadukan kekuatan, kelenturan, keseimbangan, kecepatan, serta keindahan gerakan tubuh yang dilakukan secara teratur. 

Olahraga ini tidak hanya mengandalkan kemampuan fisik, tetapi juga membutuhkan konsentrasi mental, koordinasi, dan disiplin yang tinggi. Sejak lama, gimnastik dikenal sebagai salah satu bentuk latihan tubuh yang menyeluruh karena melibatkan hampir semua unsur kebugaran.

Dalam perkembangannya, gimnastik dapat dilakukan oleh pria maupun wanita dengan berbagai cabang yang memiliki karakteristik masing-masing. 

Senam artistik misalnya, menampilkan gerakan di lantai, palang sejajar, kuda-kuda loncat (vault), hingga rings. 

Ada pula senam ritmik yang dipadukan dengan musik menggunakan alat seperti pita, bola, dan tali sehingga menambah unsur artistik dalam penampilannya. 

Senam aerobik lebih menonjolkan gerakan cepat dan energik, biasanya dilakukan secara berkelompok. 

Selain itu, terdapat pula cabang akrobatik dan trampolin yang menampilkan lompatan, putaran, serta formasi akrobatik di udara. Bentuk modern gimnastik juga bisa dilihat pada parkour, yang memadukan kekuatan dan kreativitas gerakan ketika melewati berbagai rintangan.

Sejarah Gimnastik di Dunia

Jejak gimnastik bisa ditelusuri sejak zaman kuno. Catatan sejarah menunjukkan bahwa masyarakat Mesir, Yunani, dan Romawi telah mempraktikkan latihan fisik berupa kelenturan, keseimbangan, dan kekuatan, baik untuk kebutuhan militer maupun seni gerak.

Memasuki abad ke-19, gimnastik modern berkembang pesat di Jerman dan Swedia. 

Pada masa ini, sistem latihan fisik mulai disusun secara terstruktur dan menjadi dasar dalam pendidikan jasmani. 

Dari sinilah, gimnastik semakin dikenal sebagai olahraga resmi.

Tahun 1881 menjadi tonggak penting dengan berdirinya Fédération Internationale de Gymnastique (FIG) di Liege, Belgia, yang hingga kini berfungsi sebagai induk organisasi gimnastik dunia. 

Sejak saat itu, gimnastik makin populer dan akhirnya dipertandingkan pada Olimpiade modern pertama di Athena, Yunani, tahun 1896. Kala itu, hanya atlet pria yang boleh berkompetisi, sebelum kemudian atlet wanita mendapat kesempatan tampil di Olimpiade Amsterdam 1928. 

Kini, gimnastik menjadi salah satu cabang olahraga paling bergengsi di Olimpiade maupun Kejuaraan Dunia, melahirkan banyak pesenam legendaris dari berbagai negara.

Sejarah Gimnastik di Indonesia

Di Indonesia, gimnastik masuk melalui jalur pendidikan jasmani pada era kolonial Belanda, sekitar awal abad ke-20. 

Senam diperkenalkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pelajaran olahraga. Setelah Indonesia merdeka, olahraga ini berkembang lebih terarah dan mendapat wadah resmi.

Pada 1963, didirikan Persatuan Senam Indonesia (Persani) sebagai induk organisasi nasional. Setahun kemudian, Indonesia untuk pertama kalinya mengirim atlet senam ke Olimpiade Tokyo 1964. 

Sejak itu, gimnastik mulai dipertandingkan secara rutin di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON).

Meski belum banyak menorehkan prestasi di ajang Olimpiade, pesenam Indonesia sudah berulang kali tampil di tingkat Asia Tenggara melalui SEA Games.

Hingga kini, gimnastik terus menjadi cabang olahraga yang mendapat perhatian khusus dalam pembinaan, terutama melalui sekolah-sekolah olahraga dan pemusatan latihan nasional.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved