Sendiri tapi Masih Terikat, Makna Terselubung dari Lagu Nobody Gets Me SZA

Ringkasan Berita:

• SZA kembali menampilkan sisi emosional dan jujur melalui lagu “Nobody Gets Me” dari album SOS (2022)
• Lagu ini hadir dengan aransemen minimalis berupa petikan gitar akustik, menonjolkan kerentanan batin, kesepian, dan perasaan kehilangan seseorang yang benar-benar memahami diri.
• Pesannya menekankan penerimaan diri dan proses melepaskan, bahwa kehilangan bukan akhir dari cinta.

TRIBUNJOGJA.COM - Penyanyi dan penulis lagu asal Amerika, SZA, kembali menampilkan sisi emosionalnya yang mendalam lewat lagu “Nobody Gets Me”.

Salah satu karya paling menyentuh dari album SOS yang dirilis pada tahun 2022.

Dikenal dengan suara lembut dan gaya musik yang memadukan R&B, soul, dan alternative pop.

SZA seringkali menulis lagu yang mencerminkan kerentanan batin dan kejujuran emosional.

Dalam lagu ini, ia mengisahkan seseorang yang berjuang antara melepaskan cinta dan masih merasa terikat oleh kenangan yang belum hilang.

Berbeda dari kebanyakan lagu R&B yang kaya instrumen, “Nobody Gets Me” justru tampil minimalis  hanya dengan petikan gitar akustik yang lembut.

SZA seolah melampiaskan emosinya, memperlihatkan sisi rapuh dari seseorang yang merasa tak ada satu pun yang benar-benar mengerti dirinya selain orang yang telah pergi.

Itulah inti dari lagu ini sebuah pendapat tentang cinta dan kehilangan yang saling bertautan.

SZA menggambarkan bahwa perasaan kehilangan bukan hanya tentang cinta yang hilang.

Melainkan juga tentang kehilangan seseorang yang membuat kita merasa “terlihat” dan dimengerti sepenuhnya.

Berikut ini adalah makna dan pesan terselubung di balik lagu “Nobody Gets Me” :

1. Kerentanan dan Kejujuran Emosional

SZA menonjolkan kejujuran batin dalam lagu ini.

Ia tidak berusaha menutupi rasa sakit, melainkan mengakuinya dengan penuh kelembutan.

“Nobody Gets Me” menunjukkan bahwa rasa sakit bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk keberanian untuk mengakui apa yang masih tertinggal di hati.

Melalui lagu ini, SZA berbagi bahwa tidak semua luka harus disembunyikan.

Terkadang berbicara tentang rasa kehilangan justru membantu proses penyembuhan.

Baca juga: Makna Di Balik Lagu Ikat Aku di Tulang Belikatmu Penyanyi Sal Priadi

2. Ikatan Emosional yang Sulit Dilepaskan

Lirik seperti “You’re the only one who’s ever seen me” menjadi kunci dari pesan lagu ini.

Kalimat itu menggambarkan perasaan terikat pada seseorang yang membuat kita merasa dipahami sepenuhnya, bahkan setelah hubungan berakhir.

SZA menyiratkan bahwa terkadang, seseorang bukan hanya kehilangan pasangan, tetapi juga kehilangan rumah tempat di mana ia merasa aman dan diterima.

Inilah bentuk keterikatan yang membuat seseorang sulit benar-benar melupakan masa lalunya.

3. Kesepian yang Tidak Selalu Terlihat

Lagu ini juga mengungkap sisi kesepian yang lebih dalam merasa sendirian bahkan saat dikelilingi banyak orang.

SZA menggambarkan bahwa tidak semua kesepian tampak dari luar.

Rasa sepi sejati muncul ketika tak ada satu pun yang memahami isi hati kita seperti seseorang dari masa lalu.

Lagu ini menjadi refleksi bagi banyak orang yang pernah merasakan kekosongan di tengah keramaian.

4. Penerimaan Diri dan Proses Melepaskan

Di balik nada sedihnya, “Nobody Gets Me” juga membawa pesan positif tentang penerimaan diri dan proses let go.

SZA perlahan menyadari bahwa meski orang yang paling mengerti dirinya telah pergi, hidup tetap harus berjalan.

Melepaskan bukan berarti melupakan, melainkan memahami bahwa beberapa hubungan memang hadir untuk memberi pelajaran, bukan untuk selamanya tinggal.

Melalui “Nobody Gets Me”, SZA berhasil merangkum kompleksitas perasaan manusia dalam bentuk lagu yang sederhana namun menyentuh.

Ia mengajarkan bahwa tidak semua cinta berakhir dengan kebahagiaan, tetapi setiap hubungan meninggalkan makna yang membentuk siapa kita hari ini.

Lagu ini bukan sekadar tentang kehilangan, tetapi juga tentang menemukan kembali diri sendiri di tengah kesepian.

SZA mengingatkan bahwa terkadang, menjadi sendiri bukan berarti benar-benar sendiri hanya sedang belajar memahami diri dengan cara yang baru. (MG EFIONSIE INDRISARI MAY KIHI)