Mana Istigfar yang Lebih Utama, Astagfirullah atau Astagfirullahaladzim?

Anda mengenal ragam jenis istigfar, namun pernahkan Anda menanyakan mana yang lebih baik Astaghfirullah atau Astaghfirullahaladzim?

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Iwan Al Khasni
Pinterest.com
ILUSTRASI seseorang sedang memegang tasbih utuk beristigfar (Pinterest) 

TRIBUNJOGJA.COM-Kalimat istigfar merupakan salah satu amalan zikir yang paling mudah dan sering diucapkan umat Islam untuk memohon ampunan dari Allah SWT. 

Kalimat istigfar ini banyak jenisnya, dan dua yang paling sering Anda dengar dan ucapkan adalah Astaghfirullah  dan Astaghfirullahaladzim.

Namun, pernahkan muncul pertanyaan dalam benak Anda, mana yang lebih utama, Astaghfirullah atau Astaghfirullahaladzim?

Perbedaan Astagfirullah dan Astagfirullahaladzim

Pada dasarnya, kata “Astaghfirullah” (أستغفر الله) memiliki arti "Aku memohon ampun kepada Allah" .

Sementara itu, lafaz Astaghfirullahaladzim (أستغفر الله العظيم) memiliki makna yang lebih dalam yakni "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Penambahan kata “Al-Adzim” (العظيم) yang berarti Yang Maha Agung menunjukkan bahwa seorang hamba tidak hanya memohon ampun, tetapi juga mengagungkan kebesaran Allah SWT.

Walaupun berbeda, keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu kembali kepada Allah SWT dengan penuh penyesalan.

Pada akhirnya, yang terpenting adalah keikhlasan dalam beristighfar.

Karena baik kalimat Astaghfirullah maupun Astaghfirullahaladzim sama-sama membawa kebaikan.

Pilihan lafal dapat disesuaikan dengan kebutuhan spiritual Anda masing-masing. 

Hukum Beristighfar

Melansir dari buku Nikmatnya Istighfar yang ditulis oleh Mahmud Asy-Syafrowi, istighfar berasal  dari kata "ghafara" yang berarti menutup atau menyembunyikan.

Bila ghafara dibubuhkan huruf alif, sin, dan ta pada awal katanya, sehingga menjadi kata istaghfara, maka artinya meminta atau mengusahakan perlindungan atau penutup.

Istigfar ini menjadi salah satu kebiasaan yang tidak dapat dipisahkan dari Rasulullah SAW. 

Bahkan, diriwayatkan dalam sebuah hadis Rasullah SAW dapat beristigfar lebih dari tujuh puluh kali setiap harinya.

Berikut adalah hadisnya.

وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ  رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً

Halaman
12
Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved