Stikes Notokusuman Resmikan Laboratorium Terpadu untuk Hasilkan Riset Berbasis Iptek

Gedung baru lima lantai ini bakal menjadi tonggak penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan praktik mahasiswa keperawatan dan farmasi.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
Dok.Istimewa
Penampakan gedung laboratorium terpadu Stikes Notokusuman yang baru saja diresmikan, Rabu (10/9/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Perguruan tinggi swasta (PTS) di DIY berlomba-lomba meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyesuaikan kurikulum serta membangun gedung sarana pembelajaran yang sesuai standar.

Salah satunya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Notokusumo Yogyakarta yang meresmikan Gedung Laboratorium Terpadu, pada Rabu (10/9/2025) siang.

Gedung baru lima lantai ini bakal menjadi tonggak penting dalam peningkatan mutu pendidikan dan praktik mahasiswa keperawatan dan mahasiswa farmasi.

Gedung dirancang sebagai fasilitas penunjang pembelajaran yang modern dan terintegrasi.

Gedung Laboratorium terpadu ini terdiri dari beberapa unit laboratorium, antara lain, laboratorium Keperawatan Dasar dan Medikal Bedah, Laboratorium Farmasi dan Kimia Kesehatan.

Laboratorium Biologi dan Mikrobiologi, Laboratorium Keterampilan Klinis dan Simulasi dan Laboratorium Teknologi Informasi Kesehatan. 

Ruang administrasi, perpustakaan modern, CBT (Computer Based Test) Center.

Semua fasilitas dirancang dengan standar keselamatan dan teknologi terkini untuk mendukung pembelajaran berbasis digital.

Ketua Stikes Notokusumo Yogyakarta, Taukhit SKep Ns MKep, berharap gedung baru ini bisa dimanfaatkan untuk proses pembelajaran mahasiswa. 

Mahasiswa lebih kompeten sebagai tenaga kesehatan.

"Mahasiswa kita hampir seribu, kita memiliki empat program studi, yang pertama Diploma tiga keperawatan, kemudian kita juga ada jurusan sarjana keperawatan dan profesi nurse, dan juga memiliki program studi S1 farmasi," katanya.

Taukhit menjelaskan, serapan lulusan Stikes Notokusumo paling ke fasilitas pelayanan kesehatan. 

"Tidak hanya itu, mahasiswa kita juga terserap tidak hanya di dalam negeri, tapi juga luar negeri seperti Jepang dan Jerman. Kebetulan menjadi mitra kami," jelasnya.

Ketua Yayasan Notokusumo, Samudro Tjondronegoro mengatakan laboratorium terpadu ini akan memberikan kontribusi nyata dalam memperkuat kualitas pembelajaran mahasiswa dan memperkuat fasilitas praktik.

"Dengan adanya laboratorium ini, mahasiswa dapat menambah pengalaman nyata sebelum terjun langsung di tengah masyarakat," ujar Samudro.

Keberadaan gedung baru ini bukan sekadar penambahan fasilitas, melainkan sebuah simbol tekad Stikes Notokusumo dalam mencetak tenaga kesehatan yang unggul, profesional, dan berdaya saing tinggi.

"Peresmian gedung laboratorium akademika Stikes Notokusumo menjadi bukti bahwa pendidikan kesehatan di Yogyakarta tengah menapaki langkah maju menuju standar internasional," tandasnya.

Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, yang diwakili diwakili staf ahli Gubernur Dr Didik Wardaya, SE menambahkan di era digital dan bioteknologi saat ini, laboratorium menjadi jembatan penting untuk menghasilkan inovasi berbasis riset, termasuk di dalamnya bidang teknologi medis, farmasi, kesehatan masyarakat.

"Kesehatan tidak dapat dipandang semata sebagai urusan medis, melainkan bagian integral dari pembangunan manusia yang berkelanjutan," kata Didik.

Laporan WHO menegaskan bahwa kualitas kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh kolaborasi lintas sektor, pendidikan, teknologi, ekonomi, dan hingga ekologi.

Laboratorium terpadu ini diharapkan menjadi ruang kolaborasi antara dunia akademik, praktisi kesehatan, pemerintah, serta masyarakat. (*)
 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved