Berita Magelang

Duta Seni Kabupaten Magelang Tampilkan Soledo Gelang Projo di TMII Jakarta

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) ikut memeriahkan Pentas Duta Seni 2025

Penulis: Yuwantoro Winduajie | Editor: Iwan Al Khasni
Tribunjogja.com/Istimewa
PENTAS: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) ikut memeriahkan Pentas Duta Seni 2025 yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (12/10/2025) 

 

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) ikut memeriahkan Pentas Duta Seni 2025 yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Minggu (12/10/2025).

Pada kesempatan tersebut, Duta Seni Kabupaten Magelang menampilkan dua garapan utama, yakni drama tari Soledo Gelang Projo dan sendratari Seteng Goweng.

Drama tari Soledo Gelang Projo merupakan kolaborasi antara Tari Soreng dari Kabupaten Magelang, Tari Lengger Tapeng dari Kabupaten Kulon Progo, dan Tari Dolalak dari Kabupaten Purworejo. 

Kolaborasi ini menjadi simbol persatuan tiga kebudayaan daerah dari dua provinsi, yakni Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 

Pentas tersebut digelar dalam rangka pelestarian budaya, penguatan identitas, serta pembangunan pariwisata berbasis budaya.

Sementara itu, Tari Seteng Goweng merupakan pengembangan dari kesenian campur bawur atau jathilan campur yang dikemas dengan memadukan ragam kesenian khas Kabupaten Magelang, seperti Soreng, Gedruk, Kuntulan, Kobro, Jathilan, dan Minak Koncer. 

Baca juga: Miras Maut Magelang: COD Satu Setengah Liter Tujuh Nyawa Pindah Alam

Tarian ini mengisahkan tentang memudarnya kebaikan, hati yang dibutakan oleh kesombongan dan keserakahan, hingga nasihat serta wejangan yang diabaikan dan berbuah karma.

Dalam sambutannya, Bupati Magelang Grengseng Pamuji menyampaikan bahwa Kabupaten Magelang, yang dikenal sebagai jantung Jawa Tengah, tidak hanya terkenal dengan keindahan alam serta situs-situs sejarah seperti Candi Borobudur dan Candi Mendut.

“Lebih dari itu, Magelang adalah gudang budaya yang menyimpan tradisi dan kesenian yang hidup dan terus diwariskan secara turun-temurun,” kata Grengseng.

Ia juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya kepada para duta seni yang tampil di ajang tersebut.

“Kalian adalah wajah Magelang, representasi dari semangat, kreativitas, dan keluhuran budi melalui gerak, irama, dan lagu yang menceritakan tentang Kabupaten Magelang—tentang keindahan alamnya, tentang nilai-nilai gotong royong, dan tentang harapan masa depan,” ungkapnya.

Bupati berpesan agar para penampil dapat menunjukkan yang terbaik di hadapan publik Jakarta.

“Jaga nama baik daerah, tampilkan diri sebagai generasi muda yang beretika, profesional, dan mencintai budayanya. Setiap senyum, setiap langkah, dan setiap kata yang kalian sampaikan adalah cerminan dari seluruh masyarakat Kabupaten Magelang,” ujarnya.

Grengseng juga memberi semangat kepada seluruh penari untuk terus berkarya dan menjadi ujung tombak pelestarian serta pengembangan seni budaya di Kabupaten Magelang.

“Ingat, seni adalah media perekat bangsa, dan budaya adalah pondasi identitas kita,” pesannya.

Ia berharap, melalui ajang pentas seni ini, Kabupaten Magelang semakin dikenal luas, diminati, dan dapat memperkuat perannya dalam pembangunan kebudayaan nasional.

“Semoga bisa menjadi ruang baru bagi kesenian, pariwisata, dan menambah destinasi-destinasi baru,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Slamet Achmad Husein, menyampaikan bahwa pentas seni ini merupakan agenda rutin tahunan yang selalu diikuti Kabupaten Magelang

Selain menjadi ajang pelestarian budaya, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk bertemu masyarakat perantauan asal Magelang di wilayah Jabodetabek.

“Adanya pentas seni ini kita mengajak teman-teman dari Sanggar Tari Satradama Kabupaten Magelang dengan jumlah penari dan pengrawit sekitar 50 orang,” katanya.

Ia menambahkan, setiap kesempatan seperti ini dimanfaatkan sebagai wahana pelestarian seni tradisional yang ada di Kabupaten Magelang.

“Ke depannya tentu akan semakin banyak lagi event-event seperti ini, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai daerah lain, sehingga kesenian yang ada di Kabupaten Magelang bisa terus berkembang,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Badan Penghubung Provinsi Jawa Tengah, Sarido, menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang selama ini terjalin antara pihaknya dengan Pemkab Magelang.

“Sampai dengan saat ini kolaborasi kami dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Magelang selalu terkoneksi untuk mendampingi para seniman dan para pelaku budaya. Jangan sampai tidak didampingi, apalagi nanti imbasnya kepada anak cucu kita tidak tahu, apalagi tidak kenal tentang kesenian dan kebudayaan,” kata dia. (tro)

Baca dan Ikuti Berita Tribunjogja.com.com di GOOGLE NEWS 

 

 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved