Berita Internasional
Shutdown di Amerika Serikat: Apa Itu, Mengapa Terjadi, dan Bagaimana Dampaknya?
Pemerintahan Amerika Serikat kembali menghadapi shutdown, kondisi ketika lembaga federal berhenti beroperasi karena anggaran negara gagal
Penulis: Bunga Kartikasari | Editor: Bunga Kartikasari
TRIBUNJOGJA.COM - Pemerintahan Amerika Serikat kembali menghadapi shutdown, kondisi ketika lembaga federal berhenti beroperasi karena anggaran negara gagal disepakati tepat waktu.
Ribuan pegawai terancam dirumahkan, sementara layanan publik dari museum hingga taman nasional bisa tutup.
Apa Itu Shutdown?
Government shutdown atau penutupan pemerintahan adalah kondisi ketika sebagian besar lembaga pemerintah federal Amerika Serikat berhenti beroperasi karena anggaran tidak disetujui tepat waktu.
Hal ini biasanya terjadi ketika Kongres (DPR dan Senat) dan Presiden gagal mencapai kesepakatan tentang Rancangan Undang-Undang Anggaran (budget) atau continuing resolution (anggaran sementara).
Berbeda dengan di Indonesia, di mana APBN disahkan secara tahunan, di AS mekanisme politik yang sangat terpolarisasi bisa membuat proses persetujuan anggaran terhenti total, hingga berdampak ke jalannya negara.
Mengapa Shutdown Bisa Terjadi?
Ada beberapa alasan utama:
Perbedaan Partai Politik
Kongres AS terbagi antara Demokrat dan Republik. Perbedaan prioritas belanja (misalnya untuk kesehatan, pertahanan, atau bantuan sosial) kerap memicu kebuntuan.
Isu Politik Spesifik
Shutdown kadang digunakan sebagai alat tawar-menawar politik, misalnya untuk mendesak pengurangan pajak, pengawasan imigrasi, atau bahkan isu internasional.
Sistem Check and Balance
Karena Presiden tidak bisa langsung memaksakan anggaran tanpa persetujuan Kongres, jika kompromi gagal, negara bisa macet sementara.
Bagaimana Prosesnya Bisa Terjadi?
Di Amerika, tahun fiskal berjalan mulai 1 Oktober.
Jika sebelum tanggal itu Kongres dan Presiden belum menyetujui rancangan anggaran, maka yang terjadi adalah:
1. Tidak ada dana baru yang bisa dipakai pemerintah.
2. Pemerintah bisa mengesahkan continuing resolution (anggaran sementara) untuk memperpanjang pendanaan dalam jangka pendek. Jika ini juga gagal, shutdown dimulai.
3. Shutdown akan berakhir ketika kompromi tercapai, atau saat anggaran sementara disahkan.
Dengan kata lain, shutdown bukan soal uang negara habis, melainkan soal izin politik untuk membelanjakan uang.
Dampak Shutdown
Ketika shutdown terjadi, ribuan pegawai federal dirumahkan tanpa gaji atau dipaksa tetap bekerja tanpa kepastian bayaran hingga anggaran disahkan. Dampaknya meluas:
1. Layanan Publik Terhenti
Museum nasional, taman nasional, dan sebagian kantor pemerintahan tutup. Sektor wisata ikut terpukul karena destinasi populer dikelola federal.
2. Ekonomi Melambat
Shutdown bisa menimbulkan kerugian miliaran dolar per minggu. Bisnis swasta yang bergantung pada kontrak pemerintah ikut terdampak.
3. Kepercayaan Publik Menurun
Warga Amerika cenderung melihat shutdown sebagai bukti kebuntuan politik, memperburuk citra politisi di mata publik.
Shutdown Terkenal dalam Sejarah
Tahun 1995–1996
Selama 21 hari di era Presiden Bill Clinton, akibat konflik anggaran dengan Partai Republik.
Tahun 2013
16 hari shutdown di masa Barack Obama, dipicu pertentangan terkait program Affordable Care Act (Obamacare).
Tahun 2018–2019
Shutdown terpanjang dalam sejarah, 35 hari pada era Donald Trump, karena perdebatan soal dana pembangunan tembok perbatasan dengan Meksiko.
Shutdown di Amerika Serikat adalah fenomena khas dari sistem politik yang sangat bergantung pada kompromi lintas partai.
Dampaknya nyata bagi masyarakat, dari wisatawan yang batal mengunjungi taman nasional, sampai pegawai federal yang tak menerima gaji.
Di balik itu semua, shutdown mencerminkan tarik-ulur politik dan perdebatan ideologis yang semakin tajam di negara adidaya tersebut.
( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )
shutdown
Amerika Serikat
dampak shutdown
apa itu shutdown
berita internasional
shutdown pemerintah as
Tribunjogja.com
158 Daftar Negara Anggota PBB yang Akui Palestina, Lengkap dengan Tanggal Pengakuan |
![]() |
---|
4 Fakta Kenapa Indonesia Bisa Jadi Pembicara Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB? |
![]() |
---|
Bagaimana Prabowo Ajak Dunia Akui Palestina di PBB? |
![]() |
---|
Pertama Kali dalam Sejarah, Indonesia Jadi Pembicara Ketiga di Sidang Majelis Umum PBB 2025 |
![]() |
---|
Ini 44 Negara yang Tidak Mengakui Palestina, Termasuk Jepang hingga Amerika Serikat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.