Berita Internasional

Inilah Daftar Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Sidang PBB 2025

Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (12/9/2025) resmi mengesahkan Deklarasi New York 2025. 

UN Photo/Manuel Elias
Inilah Daftar Negara yang Menolak Palestina Merdeka di Sidang PBB 2025 

TRIBUNJOGJA.COM - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (12/9/2025) resmi mengesahkan Deklarasi New York 2025. 

Dokumen penting ini menegaskan dukungan global terhadap penyelesaian konflik Israel-Palestina melalui skema solusi dua negara.

Resolusi tersebut memperoleh dukungan luas dari 142 negara anggota, sementara 10 negara menolak dan 12 memilih abstain.

Apa Itu Deklarasi New York 2025?

Deklarasi ini lahir setelah konferensi tingkat tinggi di New York pada akhir Juli lalu, dipimpin bersama oleh Perancis dan Arab Saudi, dengan dukungan kelompok kerja internasional.

Isi dokumen merinci langkah nyata menuju:

  • Gencatan senjata di Gaza
  • Pembebasan sandera
  • Pembentukan negara Palestina berdaulat

Selain itu, deklarasi juga menegaskan penolakan global terhadap pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat. 

Resolusi ini menyerukan perlucutan senjata Hamas sekaligus mendorong normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Arab.

Delegasi Perancis menyebut Deklarasi New York 2025 sebagai peta jalan jelas menuju solusi dua negara, dengan syarat utama berupa gencatan senjata segera dan pembangunan negara Palestina yang layak.

10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka

Meskipun mayoritas dunia mendukung, ada 10 negara yang menolak resolusi PBB ini:

1. Israel

2. Amerika Serikat

3. Papua Nugini

4. Argentina

5. Hungaria

6. Paraguay

7. Tonga

8. Mikronesia

9. Nauru

10. Palau

Penolakan terutama datang dari sekutu dekat Israel serta negara-negara kecil di Pasifik.

12 Negara yang Abstain

Selain yang menolak, terdapat 12 negara yang memilih abstain dalam pemungutan suara:

1. Albania

2. Kamerun

3. Ceko

4. Ekuador

5. Ethiopia

6. Fiji

7. Guatemala

8. Samoa

9. Sudan Selatan

10. Kongo

11. Makedonia Utara

12. Moldova

Sikap abstain menunjukkan masih adanya perbedaan tajam di komunitas internasional mengenai legitimasi Palestina sebagai negara berdaulat.

Sikap Amerika Serikat dan Sekutunya

Amerika Serikat menjadi negara besar yang menolak resolusi ini.

Washington menilai keputusan Majelis Umum PBB hanya bersifat simbolis dan bisa mengganggu upaya diplomasi yang sedang berlangsung.

Sementara itu, Israel menegaskan penolakannya dengan alasan keamanan nasional dan tudingan bahwa Hamas masih menjadi ancaman.

Suara Pro-Palestina di Tengah Serangan Israel

Pemungutan suara PBB berlangsung di tengah meningkatnya eskalasi militer Israel di Timur Tengah. Dalam sepekan terakhir, Israel melancarkan serangan ke:

  • Lebanon
  • Yaman
  • Suriah
  • Tunisia
  • Qatar
  • Gaza dan Tepi Barat

Dewan Keamanan PBB bahkan mengecam keras serangan Israel di Doha, Qatar, yang menewaskan lima anggota Hamas.

Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani, menuding Israel sengaja menggagalkan mediasi dengan melakukan serangan saat proses negosiasi berlangsung.

Dampak Terhadap Warga Sipil Palestina

Di Gaza, warga sipil tetap menjadi korban terbesar. Pada hari yang sama ketika hasil pemungutan suara diumumkan, serangan udara dan artileri Israel menewaskan sedikitnya 59 orang. Lebih dari 500 titik disebut sebagai target militer Hamas.

Deklarasi New York 2025 menjadi tonggak baru dukungan internasional terhadap Palestina merdeka. 

Namun, penolakan 10 negara termasuk Amerika Serikat dan Israel menunjukkan bahwa jalan menuju solusi dua negara masih panjang dan penuh tantangan.

Dengan meningkatnya eskalasi militer, terutama di Gaza, resolusi ini semakin menegaskan betapa mendesaknya dunia mendorong gencatan senjata permanen dan pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved