Kumpulan Puisi Terima Kasih untuk Guru, Cahaya yang Tak Pernah Padam
Sebab sejatinya, guru bukan sekadar profesi, tapi panggilan hati untuk membentuk masa depan bangsa
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM - Guru adalah sosok yang sering kali kita lupakan, padahal dari tangan dan kata-katanya lah masa depan lahir.
Setiap peluh, senyum, dan sabarnya membentuk fondasi pengetahuan bagi banyak generasi.
Mereka bukan hanya mengajar membaca dan menulis, tetapi juga mengajarkan kehidupan seperti bagaimana bersikap, berjuang, dan mencintai ilmu dengan sepenuh hati.
Melalui puisi, rasa terima kasih itu bisa diungkapkan dengan cara yang lembut dan tulus.
Setiap bait dalam kumpulan ini adalah persembahan kecil bagi para guru di seluruh Indonesia dimana mereka yang tetap setia menyalakan cahaya pengetahuan, meski sering berdiri dalam senyap.
Sebab sejatinya, guru bukan sekadar profesi, tapi panggilan hati untuk membentuk masa depan bangsa.
Berikut puisi ucapan terima kasih untuk guru :
Baca juga: 3 Contoh Puisi Singkat Bertemakan Hari Guru Nasional 25 November 2025
1. Cahaya di Balik Papan Tulis
Setiap hari kau berdiri di depan kelas,
membawa cahaya dari dalam hatimu,
bukan hanya ilmu yang kau tulis di papan,
tapi juga harapan di benak kami yang baru.
Tanganmu lelah menulis dan menghapus,
namun sabarmu tak pernah pudar,
kau tanamkan semangat pada kami,
meski kadang kami tak selalu sadar.
Terima kasih, guru, atas waktu dan tenaga,
kau ajarkan arti hidup yang sesungguhnya,
bukan sekadar membaca atau berhitung,
tapi bagaimana menjadi manusia seutuhnya.
2. Pahlawan Tanpa Tanda Jasa
Kau bukan tentara, bukan pula penguasa,
tapi jasamu jauh lebih besar,
karena dengan lembut kau menanam ilmu,
di ladang kering hati anak bangsa.
Keringatmu menjadi tinta perjuangan,
dan senyummu menumbuhkan keberanian,
di setiap kata dan nasihatmu,
kami menemukan arah kehidupan.
Terima kasih, guru, pahlawan sejati,
yang berjuang tanpa pamrih,
semoga Tuhan selalu menjagamu,
seperti kau menjaga mimpi kami setiap hari.
3. Tinta Perjuanganmu
Tinta di tanganmu bukan sekadar warna,
melainkan jalan menuju cahaya,
setiap huruf yang kau goreskan,
membuka mata anak bangsa.
Kau ajarkan arti sabar dan percaya,
bahwa gagal bukan akhir segalanya,
kau tuntun langkah kami perlahan,
menuju masa depan dengan doa.
Terima kasih, guru tercinta,
atas peluh yang tak terhitung jumlahnya,
kami hanya bisa membalas dengan doa,
agar bahagiamu tak pernah sirna.
4. Suaramu Masih Terdengar
Meski waktu terus berjalan jauh,
suaramu tetap hidup dalam ingatan,
setiap nasihat masih terngiang,
menuntun langkah dalam keheningan.
Kau ajarkan kami lebih dari pelajaran,
tentang kejujuran dan ketulusan,
bahwa menjadi baik itu pilihan,
dan belajar tak berhenti di ruangan.
Terima kasih, guru, atas cinta dan arah,
atas sabar yang tak pernah lelah,
kami tumbuh dari kasihmu,
dan hidup membawa namamu.
5. Terima Kasih, Guruku
Kau datang membawa cahaya pagi,
menghapus gelap dari hati yang ragu,
kata-katamu menjadi pelita,
yang menuntun kami menatap masa depan.
Setiap langkahmu meninggalkan jejak,
bukan di tanah, tapi di jiwa kami,
dan setiap senyummu mengajarkan,
bahwa ilmu lahir dari kasih sejati.
Terima kasih atas setiap waktu,
atas pengorbanan yang tak terhitung,
semoga hidupmu dipenuhi bahagia,
seperti bahagia yang kau berikan pada dunia.
Menjadi guru berarti menjadi cahaya bagi banyak hati yang gelap.
Mereka hadir tanpa pamrih, mengorbankan waktu, tenaga, bahkan mimpi demi membuat orang lain mampu bermimpi.
Melalui puisi-puisi ini, kita diingatkan kembali untuk berterima kasih kepada para guru dan bukan hanya saat Hari Guru, tetapi setiap hari dalam hidup kita.
Karena di balik kesuksesan setiap manusia, selalu ada satu sosok guru yang pernah berkata dengan lembut "Kamu pasti bisa!".
(MG HAJAH RUBIATI)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jogja/foto/bank/originals/Puisi-Guru.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.