3 Puisi untuk Kamu yang Sedang Merasa Insecure: Motivasi Agar Percaya Diri

Merasa insecure itu manusiawi, tapi jangan sampai membuat lupa bahwa Anda juga pantas dicintai dan dihargai.

Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
Freepik
Ilustrasi Insecure 

TRIBUNJOGJA.COM – Terkadang ada kondisi saat seseorang bisa merasa kurang dari orang lain. 

Perasaan tak cukup canti, tak cukup pintar, dan tak berharga timbul karena terus merasa kurang.

Hal ini di sebut insecure.

Padahal, setiap orang punya kelebihan dan keunikan yang tidak bisa dibandingkan dengan siapa pun. 

Merasa insecure itu manusiawi, tapi jangan sampai membuat lupa bahwa Anda juga pantas dicintai dan dihargai. 

Berikut puisi untuk Anda yang terus merasa inseruce. 

Puisi 1 

Bayang-bayang yang Menangis

Di depan cermin aku bertanya lirih
Mengapa bayangan tak pernah tersenyum padaku?
Setiap pantulan seolah menertawakan
Rambut yang kusut, mata yang letih
Dan hati yang terus membandingkan diri

Aku ingin mencintai wajah ini
Namun suara di kepala selalu berbisik sinis
Menyebutku gagal, menyebutku tak berarti
Padahal aku hanya ingin menjadi
Seseorang yang cukup untuk dirinya sendiri

Lalu aku sapu air mata yang jatuh
Kusadari cermin hanya memantulkan bentuk
Bukan keberanian yang kupendam dalam diam
Bukan kasih yang tumbuh dari luka
Dan bukan ketulusan yang kupelihara diam-diam

Puisi 2

Bising di Dalam Kepala

Ada suara kecil yang selalu bicara
Menudingku tak pantas, tak indah, tak layak
Ia muncul di antara napas dan ragu
Menyeretku dalam jurang sunyi
Tempat aku lupa cara mencintai diri sendiri

Namun di sela ketakutan itu
Ada cahaya kecil yang tak padam
Bisikan lembut dari hatiku sendiri
Bahwa aku tidak harus sempurna
Untuk bisa berarti di dunia yang ramai

Maka kuajak suara itu berdamai
Kubiarkan ia ada, tapi tak kuikuti
Sebab aku kini tahu caranya bernapas
Tanpa perlu menutup luka yang belum sembuh
Dan tetap berjalan meski gemetar langkahku

Puisi 3 

Bunga yang Bermekaran

Aku pernah iri pada bunga di taman
Yang kelopaknya sempurna dan warnanya terang
Sementara aku tumbuh di tanah yang keras
Dengan kelopak lusuh dan batang bengkok
Namun tetap menatap langit dengan sabar

Kini aku tahu, keindahan tak satu rupa
Ada yang bersinar dalam diam
Ada yang wangi tanpa terlihat
Dan ada yang kuat karena pernah patah
Seperti aku yang belajar mencinta diri perlahan

Jadi biarlah aku tumbuh sesuka waktu
Tak perlu cepat, tak perlu sempurna
Sebab setiap luka adalah pupuk kehidupan
Dan setiap insecure adalah benih keberanian
Yang kelak mekar menjadi keindahan sejati

(MG Aliya Miranti Armansyah) 

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved