3 Puisi Hujan, Interpretasi Makna dan Arti dari Luruhnya Awan
Hujan selalu menghadirkan cerita yang berbeda di setiap hati manusia. Berikut 3 puisi yang dapat mergartikan hujan jauh lebih dalam lagi.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Joko Widiyarso
TRIBUNJOGJA.COM – Akhir-akhir ini hujan sudah mulai turun, pertanda musim penghujan akan segera tiba.
Hujan adalah anugerah yang turun dari langit, membawa kesegaran bagi bumi dan makhluk hidup yang ada di bumi.
Tak hanya itu, hujan dapat diinterpretasikan lebih dalam lagi.
Hujan dapat diartikan sebagai penyejuk, penyembuh, sekaligus pengingat bahwa kehidupan selalu berjalan dalam siklusnya.
Beberapa orang memaknainya sebagai lambang kesedihan, ada pula yang menafsirkannya sebagai tanda harapan baru.
Hujan selalu menghadirkan cerita yang berbeda di setiap hati manusia.
Berikut 3 puisi yang dapat mergartikan hujan jauh lebih dalam lagi.
Puisi 1
Nyanyian Rintik
Rintik hujan bernyanyi lirih
Menyentuh tanah dengan kasih
Seperti doa yang jatuh tanpa henti
Menghapus letih dalam sunyi
Membawa teduh bagi jiwa yang resah
Langit menangis bukan karena duka
Ia merindu bumi yang lama berjarak
Butir bening bagaikan mutiara
Mengalir deras tanpa cela
Menyatukan langit dengan tanah yang retak
Aku menatap hujan dengan syahdu,
Seakan ia bicara dengan bahasa rindu,
Mengajarkan sabar dalam waktu,
Bahwa setelah gelap kan ada terang baru,
Dan setiap luka akan sembuh perlahan.
Puisi 2
Pelukan Gerimis
Gerimis datang seperti bisikan,
Lembut menyapa dedaunan,
Menyembunyikan tangis di balik senyuman,
Membelai bumi dalam kesunyian,
Seakan pelukan bagi yang kesepian.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.