Kisah Siswa di Klaten Tak Masuk Sekolah Selama Sepekan, Trauma Gagal Jadi Anggota Lomba Tim Aubade
Dalam postingan yang viral di media sosial, dituliskan narasi bahwa siswa tersebut tidak lolos seleksi karena aturan atribut tertentu.
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Cerita seorang siswa SMP Negeri 2 Klaten tak masuk sekolah selama sepekan viral di media sosial.
Penyebabnya, diduga siswa berinisial A itu tak masuk sekolah karena gagal jadi anggota lomba tim aubade sekolah tingkat kabupaten di Alun-alun Klaten pada 17 Agustus 2025 lalu.
Kabarnya, hal itu membuatnya trauma dan mengurung diri di kamar.
Dalam postingan yang viral di media sosial, dituliskan narasi bahwa siswa tersebut tidak lolos seleksi karena aturan atribut tertentu.
Ibu siswa A, Vita, membenarkan anak sulungnya tidak lolos seleksi sebagai peserta aubade SMPN 2 Klaten.
Kabar itu baru diketahui pada 7 Agustus 2025, ketika anaknya tiba-tiba minta maaf karena tidak lolos sebagai peserta aubade.
Ia pun mencari tahu alasan anaknya tidak lolos.
Hingga akhinya dia mengetahui alasan anaknya gagal lolos dikarenakan ada aturan yang menyebut agar seragam menggunakan atribut tertentu.
Dia pun menilai hal itu sebagai bentuk diskriminasi kepada anaknya.
"Benar anak saya sudah tujuh hari tidak masuk sekolah. Setelah postingan itu viral, anak saya kena mental. Baru beberapa hari ini mau makan dan minum wedang jahe," ujarnya, Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Bupati Klaten Sosialisasi Kanal Lapor Mas Bup, Ini Isi Laporan yang Masuk
Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, dan Wakil Bupati Klaten, Benny Indra Ardhianto, menanggapi kabar tersebut dengan mengunjungi rumah siswa A di Desa Somopuro, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten dan SMPN 2 Klaten pada Selasa (26/8/2025).
"Hari ini kami bersama Mas Wakil, Ketua FKUB, Dinas Pendidikan tabayun kemudian klarifikasi ke SMPN 2 Klaten dan rumah siswa A. Alhamdulillah tadi bisa bertemu siswa A dan orangtuanya serta berdiskusi dengan Kepala Sekolah dan guru SMPN 2 Klaten," ungkap Hamenang kepada Tribun Jogja, Selasa (26/8/2025).
Pada pertemuan itu, Hamenang menyebut kedua belah pihak menyampaikan cerita masing-masing perihal polemik seleksi tim aubade.
Dalam kunjungan itu, pihaknya memastikan siswa A tetap mendapatkan hak pendidikannya dengan mendorong segera kembali masuk sekolah.
"Fokus kami bersama Mas Wakil, bagaimana siswa A bisa sesegera mungkin kembali ke sekolah. Karena dia sudah kelas IX, jangan sampai cita-cita siswa A pupus karena terlalu dalam permasalahan aubade," katanya.
Menurut Hamenang, polemik aubade tersebut muncul karena ada miskomunikasi.
Pihaknya pun mengajak Ketua FKUB Klaten, Syamsuddin Asyrofi, dalam kunjungan itu agar bisa mendengarkan secara langsung cerita kedua pihak. Baru kemudian bisa mengambil kesimpulan serta langkah tepat.
"Kalau perkara aubade itu, kami kembalikan kepada orangtua siswa A untuk memproses, monggo silahkan. Tapi sekali lagi fokus kami agar siswa A kembali ke sekolah," ujarnya.
"Dengan adanya permasalahan miskomunikasi semacam itu, berarti ke depan paradigmanya harus diubah. Dalam lomba apapun, festival apapun, bicara keseragaman tidak harus spesifik, misalnya harus mau pakai hijab. Termasuk pemahaman kepada para dewan juri, sehingga perlombaan bisa terselenggara dengan baik," tuturnya.

Penjelasan Sekolah
Terpisah, Kepala SMPN 2 Klaten, Tonang Juniarta, menjelaskan bahwa seleksi pemilihan peserta tim aubade sudah dilaksanakan sesuai ketentuan prosedur operasional standar (POS) pembentukan tim aubade SMP Negeri 2 Klaten 2025.
Di antaranya seleksi bersifat terbuka dan dapat diikuti oleh seluruh murid yang berminat.
Sekolah memberikan kesempatan partisipasi seluas-luasnya kepada seluruh murid.
Murid yang mengikuti seleksi tim aubade memiliki kesehatan fisik dan mental yang baij, disiplin serta tanggung jawab, mampu bekerja sama dalam tim, mengikuti dan merespon setiap intruksi dengan baik. Kemudian, memiliki rasa percaya diri tinggi, sikap dan postur tubuh baik, bersedia mengikuti secara suka rela tanpa paksaan, rela berkorban, dan menerima segala konsekuensi yang ditimbulkan.
Selain itu, juga bebas dari perundungan dan tidak diskriminatif berdasarkan gender maupun sara.
"Jadi dari awal sudah ada proses seleksi. Pada seleksi pertama, siswa yang bersangkutan (siswa A) tidak lolos. Dia tidak sendiri, ada sembilan siswa yang tidak lolos," katanya.
Baca juga: Bupati Klaten Dicurhati Masalah Irigasi Pertanian Saat Hadiri Acara Sambung Rasa
Tonang mengatakan, seleksi tim aubade itu bisa diikuti oleh seluruh siswa, baik yang merupakan anggota pasukan PBB maupun siswa biasa.
Dikatakan, siswa A adalah anggota tim inti Garda Satya (nama pasukan PBB SMPN 2 Klaten) yang berjumlah 16 orang.
Dari pasukan itu dikatakan ada lima murid tidak lolos, termasuk siswa A.
"Tidak lolosnya karena sesuai penilaian 5 kriteria pembentukan tim, mulai dari kekompakan gerakan, ketepatan, penjiwaan ekspresi, kerapihan, keseragaman, serta keseluruhan penampilan," terangnya.
Ternyata hasil itu membuat siswa A kecewa berat. Sehingga memilih tidak masuk sekolah selama sepekan.
Tonang menyampaikan, siswa A tidak berangkat sekolah sejak Selasa (19/8/2025) sampai Selasa (26/8/2025).
"Kemarin sesuai SOP kami kalau ada siswa 3 hari tidak berangkat tanpa alasan. Maka kami jalankan home visit tanpa pemberitahuan. Akhirnya bisa sampai rumah tapi tidak ketemu anaknya," kata dia.
Pihaknya pun mengaku terus berkomunikasi dengan orang tua siswa A, agar yang bersangkutan bisa segera masuk sekolah.
Sebab, pihaknya khawatir hal itu akan berdampak terhadap pendidikan siswa A yakni bisa ketinggalan pelajaran karena tidak masuk sekolah.
"Mengingat siswa kami sudah kelas IX dan bentar lagi ujian tengah semester. Jai kami akan terus berupaya menjalin komunikasi dengan orangtua, sesuai SOP yang ada di tempat kami," tandasnya. (*)
Tawon Vespa Sengat Warga Klaten Saat Cari Rumput hingga Dirawat di Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bupati Klaten Dukung Pertanian Modern dan Keterlibatan Petani Muda Kalikebo |
![]() |
---|
Warga Purwakarta Meninggal Saat Parkir di SPBU Pakis Delanggu Klaten |
![]() |
---|
Bupati Klaten Hamenang Resmikan BUMDes Mahesa Karya Saat Acara Sambung Rasa |
![]() |
---|
Bupati Hamenang Berharap Kasus Siswa Gagal Masuk Aubade Sekolah di Klaten Jadi Pembelajaran Bagi ASN |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.