Pengakuan Ryan Pemain Ketipung Setelah Digebuki Saat Acara Pernikahan di Klaten
Ryan adalah pemain ketipung yang menjadi korban penganiayaan saat resepsi hajatan di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten
Penulis: Dewi Rukmini | Editor: Iwan Al Khasni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Dewi Rukmini
TRIBUNJOGJA.COM, KLATEN - Ratusan seniman musik dari berbagai daerah di wilayah Soloraya, DIY, hingga Jawa Timur menggelar aksi solidaritas untuk Ryan Wahyu Saputra (23).
Ryan adalah pemain ketipung yang menjadi korban penganiayaan saat resepsi hajatan di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Mereka pun menjenguk pria yang biasa disapa Kirun di rumahnya yang berada di Desa Gumulan, Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, pada Rabu (1/10/2025).
Pada kesempatan itu, perwakilan seniman juga menyerahkan tali asih kepada keluarga korban.
Ryan mengungkapkan sudah menjadi pemain ketipung sejak 2015 saat masih duduk di bangku SMP.
Selain menjadi pemain ketipung, pria berusia 23 tahun itu juga mempunyai pekerjaan lain sebagai sopir truk.
"Saya freelance (paruh waktu), jadi kalau diajak mengisi job (main ketipung), baru berangkat. Tapi setelah ini paling belum ambil job dulu, sementara menghilangkan trauma dulu," tambahnya.
• Penabuh Kendang Dikeroyok saat Resepsi Pernikahan di Klaten, Polisi Amankan Tiga Orang
Kronologi

Ayah korban, Herianto (47), mengaku sangat terharu atas solidaritas dan dukungan yang diberikan para seniman-seniwati lintas daerah kepada putranya.
Dia mengucapkan terima kasih kepada para seniman dan berdoa semoga Allah SWT membalas amal kebaikan mereka.
"Kalau dari keluarga, kami berharap kasus itu tetap berjalan sesuai proses hukum. Dilanjutkan begitu," ucapnya kepada Tribun Jogja, Rabu (1/10/2025).
Heri pun menceritakan kronologi peristiwa nahas itu menimpa putra sulungnya.
Insiden pengeroyokan saat hajatan pernikahan di Desa Gemblegan, Kecamatan Kalikotes, Kabupaten Klaten, itu terjadi pada Minggu (28/9/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Dia mengatakan, acara pernikahan itu dibagi menjadi dua sesi.
Pada pagi hari digelar acara resepsi pernikahan dan siang harinya dilanjut kegiatan senang-senang dengan hiburan musik.
Kala itu, kru musik yang tampil terdiri atas tukang ketipung (Ryan alias Kirun), pemain melodi, MC, dan empat penyanyi.
"Awal mulanya salah satu penyanyi ditampar sama seorang penonton. Habis itu tidak kondusif dan penyanyi minta sudah saja. Tapi kan perjanjiannya sampai jam 17.00 WIB, terus jam 16.00 WIB tambah tiga atau dua lagu, itu sudah dikasih. Tapi ada yang tidak terima kok sudah bubar," ungkap dia.
Heri menegaskan, saat itu Ryan membela kru musiknya dan turun dari panggung.
Namun, justru dia dikeroyok sejumlah penonton.
Bahkan salah satu pelaku memukul kepala Ryan menggunakan kursi lipat merah.
Dampaknya korban mengalami luka di kepala dan pelipis, dibawa ke rumah sakit.
"Kemarin saya bawa ke rumah sakit Tegalyoso (RSUP dr Soeradji Tirtonegoro) sekitar jam 19.00 WIB. Lalu pukul 00.00 WIB sudah boleh pulang," katanya.
"Saat ini kondisinya sudah sedikit membaik. Tapi kalau masih pusing, besok rencana mau saya CT-Scan. Dia masih pusing dan penglihatan sebelah kiri agak kabur," tambahnya. (drm)
Baca dan Ikuti Berita Tribunjogja.com.com di GOOGLE NEWS
https://news.google.com/search?q=tribunjogja&hl=id≷=ID&ceid=ID persen3Aid
Abah Lala Ikuti Aksi Damai Seniman Lintas Daerah di Klaten |
![]() |
---|
Buntut Penganiayaan Penabuh Kendang di Kalikotes, Ratusan Seniman Aksi Damai di Alun-alun Klaten |
![]() |
---|
Warga Minta ke Bupati Klaten Didukung Kembangkan Potensi Wisata Alam |
![]() |
---|
Penabuh Kendang Dikeroyok saat Resepsi Pernikahan di Klaten, Polisi Amankan Tiga Orang |
![]() |
---|
Kasus Pemain Kendang Digebuk Kursi Seusai Acara Hajatan di Kalikotes Klaten |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.