3 Teori Masuknya Islam di Nusantara, Mulai Gujarat hingga Persia
Proses masuknya Islam ke Nusantara belum diketahui secara pasti. Sehingga, memunculkan beragam teori tentang hal itu.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
TRIBUNJOGJA.COM – Islam adalah agama mayoritas yang dianut oleh masyarakat Indonesia.
Proses masuknya Islam ke Nusantara belum diketahui secara pasti.
Sehingga, memunculkan beragam teori tentang hal itu.
Ada 3 teori mengenai masuknya Islam di Nusantara.
Apa sajakah itu?
Dalam buku Menemukan Sejarah, Wacana Pergerakan Islam di Indonesia (1995) karya Ahmad Mansur Suryanegara, berikut uraiannya:
1. Teori Gujarat
Teori Gujarat menyebutkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari wilayah Gujarat, India.
Proses tersebut terjadi melalui para pedagang yang datang ke Nusantara melalui jalur perdagangan Selat Malaka.
Teori ini dikembangkan oleh Snouck Hurgronje dari Belanda.
Ia berpendapat penyebaran Islam di Nusantara bermula pada abad ke-12.
Pendapat Hurgronje didukung adanya inskripsi tertua tentang Islam di Sumatera yang mengindikasikan hubungan antara Sumatera dan Gujarat.
Teori ini semakin diperkuat dengan temuan tiga batu nisan muslim dari paruh pertama abad ke-15 M yang ditemukan di daerah Pasai.
Ketiga batu nisan tersebut memiliki persamaan dengan batu nisan Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang meninggal pada 1419 M.
J.P. Moquette, seorang sarjana Belanda, berpendapat bahwa Islam di Nusantara berasal dari Gujarat.