3 Teori Masuknya Islam di Nusantara, Mulai Gujarat hingga Persia
Proses masuknya Islam ke Nusantara belum diketahui secara pasti. Sehingga, memunculkan beragam teori tentang hal itu.
Penulis: Tribun Jogja | Editor: Yoseph Hary W
Moquette mengatakan bahwa batu nisan Maulana Malik Ibrahim bentuknya sama dengan batu nisan yang terdapat di Cambay, Gujarat.
Pendapat Moquette banyak didukung oleh peneliti lain.
Namun, Sir Thomas Arnold tidak setuju dengan pendapat Moquette dan menyanggah bahwa Islam berasal dari India bagian Coromandel dan Malabar.
Menurut Arnold, pedagang dari Coromandel dan Malabar yang menyebarkan Islam ke Nusantara.
2. Teori Mekah atau Arab
Teori ini beranggapan Islam masuk ke Nusantara dari Mekah.
Teori ini diungkapkan oleh Sir Thomas Arnold bersama Crawfurd, Niemann, dan de Hollander.
Dalam pandangan Arnold, para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan Barat-Timur sejak abad-abad awal Hijriah atau abad ke-7 dan ke-8 Masehi.
Hal itu didukung dengan adanya perkampungan Islam di pantai barat Sumatera pada abad ke-7.
Berita dari Cina, pada zaman Dinasti Tang pada 674 M, menguatkan bahwa orang-orang Arab sudah mendirikan perkampungan di pantai barat Sumatera.
Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara sebelum abad ke-7 M.
3. Teori Persia
Teori Persia disampaikan oleh P.A. Hoesein Djajadiningrat
Teori ini menyatakan bahwa Islam masuk ke Nusantara berasal dari Persia pada abad ke-13.
Dalam teori ini, terdapat kesamaan budaya yang dimiliki oleh beberapa kelompok masyarakat Islam Nusantara dengan Persia.