Ratusan Model Anak dan Remaja Ikuti JIKFP 2025, Momen Aktualisasi Sekaligus Promosi IKM Sleman
JIKFP juga menjadi momentum aktualisasi anak-anak hingga remaja dalam mengembangkan minat di dunia fashion dan modeling.
Penulis: Miftahul Huda | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Ratusan model anak-anak dan remaja tampak percaya diri berjalan di catwalk Jogja International Kids and Teens Fashion Parade (JIKFP) 2025.
Event yang digelar Asmat Pro Group Yogyakarta bekerja sama dengan Dekranasda dan Dinas Perindustrian Sleman ini dilaksanakan selama dua hari, Sabtu-Minggu (11-12 Oktober 2025).
Ajang bergengsi ini melibatkan 100 desainer, salah satunya dari Timor Leste, yaitu Lytha Gallery by Lytha Maria.
Selain itu ada 800 model yang terlibat dari berbagai daerah di Indonesia mulai dari Bumiayu, Jakarta, Cirebon, Tegal, Bali, Palembang, Malang, Yogyakarta, Semarang, Pekalongan, Surabaya, Riau, Banten, Pati, Cilacap, Magelang, Purworejo, Jember, Manado, Kendal, Blora, Demak, Purwodadi, Tangerang, Kediri, Palu, Purbalingga, Salatiga, Batam, Kudus, Brebes, Ambarawa, Blitar, Mojokerto, Ngawi, Ungaran, Klaten, Tulungagung, Banyuwangi, Kalimantan, dan lainnya.
Show Director JIKFP 2025 Nyudi Dwijo Susilo mengatakan, event bertaraf internasional ini selain diikuti dari fashion designer dari Timor Leste juga diikuti model asal Malaysia.
Selain memajukan industri fesyen, JIKFP juga bisa menjadi ajang promosi produk IKM Sleman, termasuk batik lurik yang bisa dipakai banyak orang dan lebih menarik tidak hanya bisa dipakai orang Jogja, namun dari berbagai daerah di Indonesia.
"Karena ini orangnya dari berbagai daerah di Indonesia mereka di sini nginep, mereka di sini beli oleh-oleh, mereka nyewa transportasi dan lain-lain. Ini di luar event. Jadi dampaknya ke berbagai sektor sebenarnya," kata Nyudi, melalui keterangan resminya.
Selain itu JIKFP juga menjadi momentum aktualisasi anak-anak hingga remaja dalam mengembangkan minat di dunia fashion dan modeling.
"Ini memang sudah target jadinya ya luar biasa. Kalau yang kemarin (JIKFP 2024) sekitar 80an kalau yang sekarang 100, kalau modelnya juga lebih banyak ini, kebetulan juga kita kolaborasi dengan Dekranasda Sleman menggelar Gebyar Batik dan Lurik juga," ucap Nyudi.
"Jadi ini juga momen promosi IKM Sleman ya," terang dia.
Desainer Yogyakarta, Fransiska Amboisa Diajeng Gusti Pangestuningtyas brand Little Dari Diajeng mengungkapkan, konsep yang dibawa merupakan keceriaan (Fun).
Hal ini dijelaskan Diajeng, sebagai representasi anak-anak yang sudah seharusnya ceria, bahagia, serta lucu.
"Jadi saya tidak mau menghilangkan kesan kekanak-kanakan itu, maka saya cari dari mulai bahan, detail-detail seperti payet, garis desain, itu yang mempresentasikan benar-benar yang anak-anak," kata Diajeng.
Diajeng mengaku tidak terdapat adanya tantangan yang berarti dalam membuat desain busana yang digunakan dalam JIKFP 2025.
Karena diakui, selain mengedepankan fun, untuk anak-anak juga didukung kerja tim dari para karyawannya, mulai dari proses pembuatan dan segala macamnya.
Eksepsi Mantan Lurah Tegaltirto Sleman Terdakwa Kasus Korupsi Tanah Kas Desa |
![]() |
---|
Ada Apa, DWS Muncul di Royal Box PSS Sleman, Stadion Maguwoharjo Memanggil? |
![]() |
---|
PSS Sleman Kantongi Kemenangan Kelima di Championship, Ansyari Lubis Dedikasikan untuk Suporter |
![]() |
---|
PSS Sleman Menang Lagi, Super Elja Ukir Lima Kemenangan Beruntun Usai Taklukkan Tornado Kendal |
![]() |
---|
Injai Bawa PSS Sleman Unggul 1-0 Atas Tornado Kendal di Babak Pertama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.