Puluhan Motor di Gunungkidul Tak Lolos Uji Emisi, Pemilik Diminta Lakukan Perawatan

Kepala DLH Gunungkidul, Hary Sukmono, menyampaikan bahwa uji emisi ini dilakukan untuk memantau kadar gas buang kendaraan bermotor

Penulis: Nanda Sagita Ginting | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Nanda Sagita Ginting
UJI EMISI: Petugas saat memeriksa satu per satu kendaraan motor milik masyarakat, pada Selasa (16/9/2025) 

Laporan Reporter Tribun Jogja Nanda Sagita Ginting 

TRIBUNJOGJA.CIM, GUNUNGKIDUL - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gunungkidul menggelar uji petik emisi kendaraan bermotor roda dua di Jalan Yogyakarta–Wonosari, tepat di depan kantor DLH Gunungkidul, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, Selasa (16/9/2025).

Dari 150 kendaraan yang diperiksa, sebanyak 22 motor atau sekitar 15 persen dinyatakan tidak lolos uji emisi.

Kegiatan dilakukan bersama Polres Gunungkidul, Dinas Perhubungan, serta DLH dan Kehutanan DIY.  Adapun,  pemeriksaan dilakukan dengan mengecek knalpot menggunakan alat khusus. 

Kepala DLH Gunungkidul, Hary Sukmono, menyampaikan bahwa uji emisi ini dilakukan untuk memantau kadar gas buang kendaraan bermotor di wilayah setempat. Pemeriksaan meliputi lima parameter, di antaranya CO2 dan lamda.

“Dari hasil uji petik, terdapat kecenderungan kendaraan yang tidak memenuhi baku mutu berpotensi mencemari lingkungan. Karena itu, kami merekomendasikan pemilik agar melakukan perawatan rutin di bengkel supaya emisi gas buang sesuai spesifikasi,” kata Hary usai kegiatan tersebut.

Selain untuk menekan pencemaran udara, Hary mengatakan kegiatan ini juga menjadi langkah awal persiapan jika pemerintah pusat menerapkan regulasi wajib uji emisi bagi kendaraan bermotor di seluruh daerah.

DLH Gunungkidul menilai, uji petik yang dilakukan bisa menjadi bahan evaluasi kondisi kendaraan masyarakat.

"Ke depan, kami juga berencana memperluas cakupan uji emisi ke lokasi lain secara berkala. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk merawat kendaraan dan mendukung upaya menjaga kualitas udara tetap sehat di wilayah Gunungkidul," ujarnya. 

Menurutnya, uji emisi tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga bagi keselamatan dan kenyamanan berkendara.

Kendaraan yang dirawat dengan baik cenderung lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, memiliki performa lebih stabil, serta mengurangi risiko kerusakan yang bisa membahayakan pengendara di jalan.

"Partisipasi aktif masyarakat sangat menentukan keberhasilan program ini. Dengan kepedulian bersama, kualitas udara yang lebih bersih dapat tercapai sekaligus mendukung terciptanya lingkungan hidup yang sehat bagi generasi mendatang," tuturnya.

Adanya kegiatan inipun disambut positif oleh masyarakat, satu di antaranya  Triningsih, warga Wonosari. 

"Tadi sempat takut saya kira mau diperiksa surat-suratnya ternyata hanya pemeriksaan knalpot," ujarnya.

Dia mengatakan kendaraan yang digunakannya sehari-hari itu, dinyatakan lulus uji emisi. Petugas pun menempelkan stiker lulus uji emisi di plat nomor depan kendaraan.

 "Aman ternyata lolos, dan dikasih stiker lolos," urainya (ndg)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved