Pengabdian Masyarakat

FK-KMK UGM Gelar Pengabdian Masyarakat, Fokus Eliminasi Campak-Rubela/CRS

Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Eliminasi Campak-Rubela/CRS di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman oleh FK-KMK UGM

|
ist/dokpri
Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Eliminasi Campak-Rubela/CRS di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman oleh FK-KMK UGM 
  • Pengabdian Masyarakat dalam Rangka Eliminasi Campak-Rubela/CRS di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman oleh FK-KMK UGM

TRIBUNJOGJA.COM - Campak (measles) dan rubela adalah penyakit menular yang ditandai dengan demam dan ruam-ruam merah dan dapat mengakibatkan komplikasi serius, terutama pada anak-anak.

Campak pada anak dapat menyebabkan kematian akibat radang paru, diare berat, dan komplikasi lainnya. Sedangkan infeksi rubela pada ibu hamil dapat menyebabkan Congenital Rubella Syndrome (CRS), yaitu kecacatan permanen pada berbagai organ janin, terutama pada otak, jantung, mata, dan telinga. 

Karena beratnya dampak yang ditimbulkan dari penyakit-penyakit tersebut, Divisi Neurologi, Departemen Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (FK-KMK UGM) sejak tahun 2022 secara konsisten melakukan kegiatan pengabdian masyarakat (abdimas) sebagai upaya untuk mewujudkan eliminasi campak-rubela/CRS atau terputusnya rantai penularan campak-rubela/CRS.

Indikator eliminasi yang diharapkan yaitu tidak adanya kasus campak-rubela/CRS yang beredar di masyarakat dan tercapainya cakupan imunisasi MR >95 persen. Target akhir yang diharapkan dari abdimas ini yaitu terwujudnya eliminasi campak-rubela/CRS di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di tahun 2027 bersama dengan regional 1 Pulau Jawa dan Bali dan dilanjutkan regional 2 dan 3 luar Pulau Jawa dan Bali tahun 2028.

Hal ini tentu saja sejalan dengan komitmen FK- KMK UGM untuk meningkatkan status kesehatan dan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat yang unggul berlandaskan kearifan lokal, etika, profesionalisme dan keilmuan yang berbasis bukti.

Pada tahun ini, tim abdimas yang diketuai oleh Dr. dr. Agung Triono, Sp.A(K) beranggotakan dokter spesialis anak, mata, THT, tenaga kependidikan dan mahasiswa FK-KMK UGM bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten/Kota, Kantor Urusan Agama, Puskesmas, dan Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan dengan tema “Optimalisasi Upaya Promotif dan Preventif untuk Mewujudkan Eliminasi Campak-Rubela/CRS di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman” dalam rentang waktu Juli- Agustus 2025. 

Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta dipilih sebagai lokasi untuk melanjutkan program abdimas campak-rubela/CRS yang pada tahun-tahun sebelumnya telah dilaksanakan di Kabupaten Kulon Progo, Gunung Kidul, dan Bantul.

Pengabdian Masyarakat : Eliminasi Campak-Rubela/CRS FK-KMK UGM
Pengabdian Masyarakat oleh FK-KMK UGM

Rangkaian kegiatan abdimas diawali dengan pertemuan dengan Dinas Kesehatan Provinsi DIY, Kabupaten Sleman dan Kota Yogyakarta, serta perwakilan seluruh puskesmas dan SD terpilih di masing-masing kabupaten/kota pada tanggal 2 Juli 2025 di Kota Yogyakarta dan 9 Juli 2025 di Kabupaten Sleman.

Pada pertemuan ini dilakukan penyegaran materi terkait campak-rubela/CRS dan pencegahannya melalui imunisasi oleh dokter spesialis anak konsultan saraf anak, infeksi tropis, dan tumbuh kembang-pediatri sosial. 

Selain itu, dilakukan pemaparan situasi terkini perkembangan kasus dan strategi eliminasi campak-rubela/CRS yang terdiri dari surveilans (pelaporan dan pemantauan kasus) dan imunisasi, beserta tantangannya oleh perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.

Melalui pertemuan ini diketahui bahwa Kabupaten Sleman menempati posisi pertama dengan jumlah kasus campak dan rubela paling banyak di D.I.Y dan Kota Yogyakarta sebagai daerah dengan cakupan imunisasi MR2 terendah di D. I. Y pada tahun 2024.

Hasil pertemuan ini menjadi arahan bagi tim abdimas dalam melaksanakan kegiatan agar dapat tepat sasaran.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, rangkaian kegiatan abdimas tahun ini mengikut sertakan calon pengantin (catin) sebagai sasaran dengan tujuan untuk menyampaikan informasi kepada calon orang tua mengenai penyakit campak-rubela/CRS, terutama komplikasi penyakit jika mengenai anak-anak dan ibu hamil serta pencegahannya dengan gaya hidup sehat dan imunisasi.

Penyuluhan Catin di Kota Yogyakarta dan Kab. Sleman dilaksanakan pada Selasa, 8 Juli 2025 di Mall Pelayanan Publik (MPP) Pemkot Yogyakarta dan Senin, 21 Juli 2025 di KUA Kecamatan Ngaglik, Sleman dengan total peserta 50 pasangan catin. 

Pada kelas catin ini, dilakukan penyuluhan mengenai penyakit campak-rubela/CRS serta komplikasinya dan materi imunisasi MR oleh dokter spesialis anak konsultan saraf anak dan tumbuh kembang-pediatri sosial. Para catin mendapatkan pengetahuan yang dapat menjadi bekal dalam memulai keluarga yang sehat dan terbebas dari campak-rubela/CRS dan catin dapat menyebarkan pengetahuannya kepada lingkungan sekitar. 


Kegiatan pengabdian dilanjutkan dengan imunisasi Measles-Rubella 2 (MR2) catch-up dan penyuluhan kader di Puskesmas Ngaglik II yang dilaksanakan pada Rabu, 23 Juli 2025 dan di Puskesmas Mantrijeron pada Sabtu, 16 Agustus 2025 (Gambar 3 dan 4 ). Imunisasi MR2 catch-up diberikan pada balita yang imunisasi MR2 nya terlewat. Kegiatan ini diikuti oleh 14 anak di Puskesmas Ngaglik II dan 11 anak di Puskesmas Mantrijeron.

Sebelum diimunisasi MR2, para orang tua sebelumnya mendapatkan penyuluhan tentang campak-rubela/ CRS dan  imunisasi MR, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan tumbuh kembang untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh (fisik, mental, sosial, dan emosional) dan mendeteksi dini adanya penyimpangan atau gangguan, sehingga bisa dilakukan intervensi, penanganan, atau stimulasi yang tepat dan dini untuk mengoptimalkan potensi anak.

Harapannya kegiatan ini dapat meningkatkan cakupan imunisasi MR2 di wilayah puskesmas tersebut hingga >95 persen , mengingat kota Yogyakarta yang memiliki cakupan imunisasi MR2 terendah di D.I.Y. di tahun 2024.  Pada kegiatan pertemuan kader, sebanyak total 120 kader antusias mendengarkan penyuluhan tentang seriusnya dampak campak-rubela/CRS serta cara pencegahannya.

Tujuan dari penyuluhan ini adalah kader dapat membagikan pengetahuannya dan menjadi penggerak masyarakat untuk mendukung program eliminasi campak-rubela/CRS. Abdimas ditutup dengan penyuluhan di kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) di 2 SD yang mewakili cakupan imunisasi BIAS tertinggi dan terendah di masing-masing kabupaten/kota .

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus di SDN Nglempong  dan SDIT Hidayatullah Kabupaten Sleman, dan pada tanggal 12 Agustus di SDN Demangan dengan capaian dan SDN Bhayangkara Kota Yogyakarta.

Penyuluhan materi campak-rubela/CRS dan imunisasi MR diberikan kepada wali murid kelas 1 yang menjadi sasaran program BIAS MR oleh dokter spesialis anak konsultan saraf anak dan tumbuh kembang-pediatri sosial. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran wali murid akan seriusnya dampak campak-rubela dan pentingnya mengikuti BIAS. 

Melalui kegiatan ini, didapatkan cakupan vaksinasi di SDIT Hidayatullah sebanyak 79,5 persen , SDN Nglempong 100 % , SDN Demangan 92,5 % , dan SDN Bhayangkara 96,2 % . Hal ini menjadi perhatian khusus sekaligus PR bersama bagi para stakeholder untuk bekerja sama meningkatkan capaian di tahun berikutnya.

Berkat kerjasama tim dan respon yang baik dari mitra stakeholder setempat maupun sasaran kegiatan, rangkaian kegiatan abdimas dapat terlaksana dengan baik. Para peserta antusias dalam mengikuti kegiatan dan banyak berdiskusi dengan para narasumber. 

Dengan meningkatkan advokasi dengan stakeholder terkait dan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran dari agen penggerak kesehatan di masyarakat dan populasi kunci, diharapkan eliminasi campak-rubela/CRS dapat terwujud dan tidak ada lagi anak-anak yang menderita akibat komplikasi campak-rubela/CRS.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat direproduksi dan dikembangkan untuk optimalisasi program pencegahan campak-rubela/CRS di puskesmas dan fasilitas kesehatan lainnya di seluruh Indonesia untuk mempercepat terwujudnya eliminasi campak-rubela/CRS di seluruh Indonesia. (Rls**)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved