Pencak Malioboro Festival ke-8 Segera Digelar, Datangkan Peserta Dari Luar Negeri

PAS kembali menggelar Pencak Malioboro Festival ke-8 dengan mengusung tema 6 Jam Pencak Silat Yogyakarta.

Penulis: Miftahul Huda | Editor: Yoseph Hary W
Dokumentasi Pemkot Yogya
FESTIVAL: Foto dok ilustrasi Pencak Malioboro Festival di Taman Pintar Yogya dua tahun lalu, Sabtu (11/11/23) malam. 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Paseduluran Angkringan Silat (PAS) kembali menggelar Pencak Malioboro Festival ke-8 dengan mengusung tema 6 Jam Pencak Silat Yogyakarta.

Event yang akan digelar mulai 12 - 14 September 2025 ini mendapat dukungan Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY melalui dana keistimewaan.

"Inisiasi ini untuk memperlihatkan dukungan Pemda DIY terhadap status budaya warisan tak benda asli Indonesia yang dianugerahkan oleh UNESCO,” kata Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dinas Kebudayaan DIY, Dwi Agung Hernanto, saat konferensi pers, Rabu (10/9/2025).

Dia menyebut DIY menjadi tujuan utama para pemerhati dan praktisi pencak silat untuk berkumpul dan berekspresi dengan damai dan nyaman.

Suryadi perwakilan dari PAS menuturkan, Pencak Malioboro Festival 8 diisi beragam agenda. 

Pertama, 6 Jam Pencak Silat di Kota Yogyakarta

“Para guru dan praktisi silat kami undang tampil di panggung di tengah keramaian Malioboro, pusat pariwisata dan kebudayaan Yogyakarta,” jelas Suryo.

Menariknya, event yang berlangsung enam jam secara marathon itu diisi penampilan berbagai perguruan dan aliran pencak silat tradisional. 

Para pemerhati dan praktisi pencak silat berkumpul, berekspresi dengan damai dan nyaman.

Suryo menyampaikan sebanyak 60 tim siap tampil di hadapan masyarakat. 

Mereka datang dari berbagai kota di antaranya Gresik, Bangkalan, Magetan. 

Event itu langsung di bawah arahan Wakil Gubernur DIY Paku Alam X.

Agenda kedua yakni Lomba Koreografi Pencak Silat. Tujuannya untuk mengasah kreativitas dan inovasi mengemas pencak silat menjadi pertunjukan yang memikat masyarakat sehingga bersedia membudayakan nilai-nilai pencak silat

Lomba ini memperebutkan piala bergilir Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Ketiga, Lomba Mewarnai Pencak Silat untuk Anak-anak. 

Baik Suryo maupun Yosi menyatakan kegiatan ini sangat tepat dan penting untuk menanamkan rasa cinta terhadap budaya warisan nusantara sejak dini.

Keempat, Workshop Pencak Silat. Inilah event rutin yang selalu ditunggu. 

Masyarakat bisa berinteraksi langsung merasakan pencak silat serta mengerti filosofi yang terkandung di dalamnya.

“Agenda ini juga menjadi ajang promosi tentang ragam perguruan silat di Indonesia,” tambah Yosi, selaku perwakilan PAS.

Peserta kirab diperkirakan mencapai 5.500 orang lebih termasuk pengamping yang biasanya jumlahnya lebih banyak. 

Dia menegaskan, pawai ini untuk menunjukkan Yogyakarta sebagai kota yang cinta damai.

Peserta yang sudah terdaftar sekitar 40 aliran perguruan silat dari Jawa Timur, Jakarta maupun perwakilan negara asing antara lain Australia dan Malaysia. 

"Sedangkan perwakilan dari Eropa dan Amerika batal datang ke Yogyakarta karena masih ragu-ragu," ujarnya. (hda)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved