UMY Tegaskan Komitmen Demokrasi, Tolak Kekerasan dalam Aksi Massa

Civitas academica UMY menegaskan komitmennya terhadap demokrasi serta menyerukan penyelesaian persoalan bangsa secara damai

Penulis: Santo Ari | Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja / Bramasto Adhy
TEMUI MASSA: Foto dok ilustrasi aksi massa. Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menemui massa aksi di halaman Mapolda DIY, Sabtu dini hari (30/8/2025) 

TRIBUNJOGJA.COM – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) menyampaikan pernyataan resmi terkait perkembangan situasi nasional yang belakangan diwarnai aksi massa dan potensi kekerasan, termasuk demonstrasi terhadap DPR. 

Civitas academica UMY menegaskan komitmennya terhadap demokrasi serta menyerukan penyelesaian persoalan bangsa secara damai, dialogis, dan berkeadaban.

Rektor UMY, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya Affan Kurniawan dalam aksi massa di Jakarta pada Kamis (28/8) lalu. Ia juga mendoakan kesembuhan bagi para korban luka serta menyampaikan empati kepada para pengemudi ojek online yang menuntut keadilan atas peristiwa tersebut.

Sebagai wujud keprihatinan dan tanggung jawab moral, civitas academica UMY menyampaikan lima butir pernyataan sikap berikut:

1. Mendorong ⁠seluruh elemen bangsa, termasuk civitas academica hendaknya mengedepankan sikap menahan diri, menghindari kekerasan, serta menjaga persatuan dan kesatuan.

2. Menuntut pemimpin bangsa, aparat penegak hukum, dan para pengambil kebijakan untuk lebih peka terhadap aspirasi masyarakat, mengutamakan sikap arif, serta menampilkan keteladanan dalam menyelesaikan persoalan. Kepemimpinan yang baik adalah yang mampu mendengar, menghargai, dan melayani rakyat dengan tulus.

3. ⁠⁠Mendukung komitmen Presiden Republik Indonesia dalam menyelesaikan kasus hukum secara adil, termasuk kematian almarhum Affan. Aparat keamanan hendaknya profesional, proporsional, dan mengedepankan prinsip non-kekerasan dalam penegakan hukum maupun penanganan massa.

4. Memercayai bangsa Indonesia mampu melewati ujian ini dengan menjunjung tinggi nilai demokrasi, keadilan sosial, dan persaudaraan.

5. Mengimbau kepada seluruh mahasiswa untuk tetap kritis dalam melihat situasi, namun tidak anarkis dalam menyampaikan aspirasi.

UMY menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai garda terdepan dalam menjaga idealisme bangsa. Generasi muda dipandang bukan hanya sebagai agen perubahan, tetapi juga penopang utama dalam menegakkan nilai kebenaran, keadilan, dan persatuan.

“Mahasiswa harus tampil sebagai teladan intelektual dengan menyuarakan kebenaran secara santun, argumentatif, dan bertanggung jawab. Kami juga mengingatkan agar mahasiswa cermat dan waspada terhadap upaya adu domba yang dapat memecah belah bangsa dan merusak cita-cita demokrasi,” tegas Prof. Nurmandi.

UMY meyakini, aspirasi masyarakat dapat disalurkan tanpa harus mengorbankan perdamaian. Dengan semangat persatuan, Indonesia diyakini mampu melangkah menuju bangsa yang berkemajuan, adil, makmur, dan bermartabat.(*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved