Fakta Yogyakarta

Meski UMR Rendah DIY Bukan Termiskin, Tapi Angka Kemiskinan Jogja Masih Bikin Geleng Kepala

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Meski UMR Rendah DIY Bukan Termiskin, Tapi Angka Kemiskinan Jogja Masih Bikin Geleng Kepala

TRIBUNJOGJA.COM - Meski dikenal sebagai kota pelajar dan pusat budaya, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ternyata masih menghadapi tantangan kemiskinan yang cukup besar. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada Maret 2025 persentase penduduk miskin di DIY tercatat 10,23 persen. 

Angka ini membuat DIY berada di peringkat ke-16 tertinggi dari 38 provinsi di Indonesia, mengungguli 22 provinsi lain, tetapi masih tertinggal dari 15 provinsi dengan kondisi kemiskinan lebih rendah.

Tren Kemiskinan DIY 2022–2023: Naik-Turun, Tapi Masih Ada Harapan

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam dua tahun terakhir mengalami fluktuasi. 

Meski begitu, secara umum tren perubahannya mengarah pada perbaikan.
Pada Maret 2022, indeks kedalaman kemiskinan (P1) di wilayah perkotaan tercatat 1,93, sedangkan di perdesaan lebih tinggi yakni 2,25. 

Indeks ini menggambarkan seberapa jauh rata-rata pengeluaran penduduk miskin dari garis kemiskinan semakin tinggi nilainya, semakin dalam tingkat kemiskinan. 

Sementara itu, indeks keparahan kemiskinan (P2) di kota berada di 0,48 dan di desa 0,58, menunjukkan ketimpangan antarpenduduk miskin lebih besar di desa.

Memasuki September 2022, terjadi perbaikan yang cukup signifikan. P1 di kota turun menjadi 1,38 dan di desa menjadi 1,95. 

P2 juga mengalami penurunan, dengan kota di angka 0,25 dan desa 0,38. 

Angka ini menandakan bahwa kesenjangan maupun kedalaman kemiskinan semakin berkurang, terutama di perkotaan.

Namun, pada Maret 2023 angka kembali mengalami kenaikan. P1 di kota naik menjadi 1,62, dan di desa menjadi 2,01. 

P2 juga ikut meningkat menjadi 0,37 di kota dan 0,41 di desa. Meskipun demikian, kondisi ini masih lebih baik dibandingkan Maret 2022. 

Dari pola yang terlihat, perdesaan secara konsisten memiliki tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dibandingkan perkotaan.

Potret Kemiskinan DIY 2025: Kota dan Desa Beda Tipis

Berdasarkan data Maret 2025, kemiskinan di DIY cenderung merata antara wilayah perkotaan dan perdesaan.

  • Perkotaan: 10,16 persen
  • Perdesaan: 10,46 persen
  • Total Provinsi: 10,23 persen

Selisih hanya 0,3 poin persentase menunjukkan bahwa kesenjangan antara kota dan desa semakin tipis. 

Halaman
12

Berita Terkini