Laporan Reporter Tribun Jogja, Ardhike Indah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebanyak 1.000 keluarga penerima manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dinyatakan lulus atau graduasi dari program bantuan sosial.
Mereka dianggap telah mencapai kemandirian ekonomi dan tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, menyebut para KPM tersebut telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam usaha ekonomi mereka.
“Mereka menyatakan siap untuk tidak lagi menerima bantuan sosial, dan kini ingin fokus pada program pemberdayaan,” ujarnya saat menghadiri acara graduasi di Grha Sabha Pramana UGM, Kamis (17/7/2025).
Setelah dinyatakan lulus dari PKH, eks-KPM akan diarahkan ke program pemberdayaan.
Program ini mencakup pelatihan keterampilan, penguatan akses usaha, hingga pemanfaatan aset produktif.
Menurut Gus Ipul, langkah ini penting agar mereka tidak kembali ke kondisi sebelumnya.
“Pemberdayaan ini dirancang agar akses, aset, dan kapasitas mereka terus meningkat. Ini juga bentuk komitmen kami agar yang sudah naik kelas tidak turun lagi,” jelasnya.
Dari 1.000 KPM yang digraduasi, mayoritas adalah lulusan SMA (35,8 persen), disusul lulusan SMP (34,2 % ), dan SD (25,4 % ).
Baca juga: Mensos Tatap Muka dengan Siswa Sekolah Rakyat di Jogja, Gus Ipul: Banyak Kisah Haru
Sebagian besar dari mereka telah menerima bantuan selama lebih dari lima tahun (84,5 % ).
Meski begitu, ada juga yang berhasil lulus dalam waktu singkat, seperti 1,6 % KPM yang mandiri hanya dalam waktu kurang dari setahun.
Dilihat dari sektor usaha, sebagian besar eks-KPM kini bergerak di bidang peternakan (39,7 % ). Selain itu, ada yang menekuni jasa dan perdagangan (27 % ), makanan dan minuman (25,4 % ), kerajinan dan menjahit (6,3 % ), serta pertanian (1,6 % ). Rata-rata pendapatan mereka pun kini sudah melampaui Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).
Gus Ipul menargetkan setiap penerima bansos dapat lulus dari program dalam waktu maksimal lima tahun. Untuk mencapainya, penguatan pendampingan dan pemberdayaan akan diperkuat.
“Kami ingin ada upaya yang terukur, bukan hanya menunggu. Maka pendamping juga akan kami perkuat agar KPM punya arah jelas untuk naik kelas,” tegasnya.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih, menekankan bahwa lulus dari PKH bukanlah titik akhir, melainkan langkah awal menuju fase kemandirian yang lebih berkelanjutan.
“Graduasi ini menandai keberhasilan mereka dalam meningkatkan taraf hidup. Tapi ini bukan akhir. Kami ingin mereka terus tumbuh dan memberi inspirasi bagi komunitas di sekitarnya,” ujarnya.
Sebagai bagian dari penguatan pasca-graduasi, Kemensos bekerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk memberikan pelatihan keterampilan di seluruh cabang DIY.
Pelatihan ini mencakup pengemasan produk, branding, media sosial, pemasaran digital, hingga manajemen keuangan dan pembukuan.
“Kami pastikan mereka tidak hanya lulus, tapi juga siap menghadapi tantangan ke depan,” tutup Mira. (*)