TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kulon Progo kini merambah Kapanewon Wates. Sejumlah sekolah pun menjadi penerima program terhitung sejak Senin (16/06/2025).
Namun, pelaksanaan MBG di Wates belum berjalan sesuai harapan, bahkan hingga hari kedua pada Selasa (17/06/2025). MBG yang tidak sesuai harapan ini di antaranya terjadi di SD Negeri 4 Wates.
Kepala SDN 4 Wates, Harni Astuti menuturkan pelaksanaan MBG di hari pertama kemarin berlangsung lancar. Makanan tiba sesuai jadwal yaitu sekitar pukul 08.30 WIB.
"Hari pertama kemarin makanannya berupa nasi dengan lauk daging ayam dan sayur, saat itu anak-anak juga senang menerimanya," jelas Harni ditemui di SDN 4 Wates.
Kelancaran tersebut tidak bertahan lama. Sebab di hari kedua atau Selasa ini, jatah MBG yang ditunggu-tunggu tak kunjung datang, padahal sudah dijanjikan datang pukul 08.30 WIB seperti hari pertama.
Sekitar pukul 09.00 WIB, barulah Harni menerima informasi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat sebagai penyelenggara MBG.
Informasinya, paket makanan yang hendak dikirimkan rupanya ditarik kembali.
"Dari pihak SPPG menjanjikan akan mengirimkan makanan pengganti, namun kami menyatakan tak bisa menunggu," ujarnya.
Harni beralasan saat itu sedang pelaksanaan Asesmen yang mengubah jadwal pelajaran reguler.
Para pelajar pun dipulangkan lebih awal karena adanya Asesmen tersebut, dari yang biasanya pulang pukul 12.00 WIB.
Sekitar 300 pelajar SDN 4 Wates pun kemudian dipulangkan oleh pihak sekolah. Praktis, mereka pun tidak sempat mengonsumsi makanan pengganti paket MBG yang sebelumnya telah ditarik.
"Kami juga tidak mau membuat pelajar dan walinya menunggu lama," kata Harni.
Sekretaris Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Disdikpora), Nur Hardiyanto mengungkapkan penyebab penarikan paket MBG hari ini karena kondisi makanan yang kurang layak. Sebab ada lauk yang diketahui basi.
Berdasarkan informasi yang beredar, ada sebanyak 1.600 porsi MBG di Kapanewon Wates yang pada hari Selasa ini harus ditarik demi keamanan. Lauk yang basi adalah bakmi.
"Temuan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh SPPG dengan penggantian makanan, namun saat itu kebanyakan sekolah sudah memulangkan pelajarnya," jelas Nur.
Berbeda dengan Wates, pelaksanaan MBG di wilayah lainnya terbilang lancar tanpa kendala.
Saat ini, pelaksanaan MBG di Kulon Progo telah merambah Kapanewon Temon, Sentolo, dan Samigaluh.
Sentolo merupakan kapanewon pertama di Kulon Progo yang melaksanakan MBG sejak Januari lalu.
Kepala SDN 2 Sentolo, Nur Akhadiah menyatakan hingga kini pelaksanaan MBG di sekolahnya tetap lancar.
"Sampai hari ini tidak ada masalah untuk MBG di Sentolo, kualitas makanannya masih layak konsumsi," kata Nur melalui pesan singkat.(alx)