Di sisi lain, kompensasi terendah tercatat sebesar Rp 21,25 juta, diterima oleh Soenarjo dan Daniel Sunarjo Tjiptohandono.

Salah satu penerima lainnya, Eni Hartati, yang tinggal di bekas kantor SK, mendapatkan Rp77,06 juta, yang dihitung dari bangunan semi permanen seluas 200,3 meter persegi dan bangunan permanen 50 meter persegi.

Secara total, nilai kompensasi yang dialokasikan oleh PT KAI untuk seluruh warga mencapai Rp1,25 miliar, mencakup seluruh bentuk ganti rugi dan bantuan operasional.

Lebih lanjut, Anton menyebut bahwa hingga kini warga belum mengetahui dasar perhitungan resmi dari PT KAI.

"Nanti kita lihat (penghitungan) yang wajar itu bagaimana, aspek-aspek penentuan (kompensasi) itu dasarnya apa," ujarnya.

Ia menekankan pentingnya transparansi, terutama dalam proses negosiasi yang menyangkut penghidupan warga yang telah menempati lahan tersebut.