Tribunjogja.com -- Dualima Duapuluh (DLDP) akhirnya kembali setelah hiatus selama beberapa tahun dengan membawa single terbaru ‘Diri dan Pilihan’, sebuah lagu patah hati.
Adapun Dualima Duapuluh (DLDP) merupakan band blues-rock asal Yogyakarta yang terbentuk pada tahun 2016 silam.
Band ini awalnya dikenal dengan aliran blues, menggabungkan riff gitar berkarakter dengan groove yang dalam, menciptakan suasana yang penuh perasaan dan intensitas tinggi.
Seiring berjalannya waktu, DLDP terus berevolusi, menyelami lebih dalam dunia rock dan menciptakan musik yang lebih dinamis namun tetap menyimpan esensi blues yang kuat.
Kini, melalui single terbaru mereka, DLDP ingin merangkum perasaan yang biasanya dialami ketika hubungan romantis telah usai yakni penyesalan, perenungan, dan penerimaan. Mirip dengan teori Five Stages of Grief oleh Kubler-Ross, hanya saja nampaknya DLDP tidak memuat emosi amarah di dalam lagu.
“'Diri dan Pilihan’ sebenarnya merupakan lagu yang telah lama DLDP ciptakan. Bahkan, beberapa lagu lainnya yang muncul mengekor selanjutnya dalam EP sering dibawakan di setiap kesempatan,” ujar Ferdyawan bassis dan penulis lirik ‘Diri dan Pilihan’.
Meski telah lama tercipta, baru 2024 lalu DLDP berhasil menggerakkan sendi-sendi mereka untuk merekam dan mengolahnya menjadi lagu yang bisa didengarkan kapanpun.
Secara musikal, ‘Diri dan Pilihan’ tampak melankolis di awal, berlawanan dengan citra di panggung yang mengenakan pakaian serba hitam dan maskulin. Perlahan, musik berubah menjadi alunan rock yang dipadupadankan dengan choir.
“Liriknya berisikan memori pahit sebelum akhirnya melapangkan dada untuk berpisah, mengalun beriringan dengan musik,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Alfian Kurnia (vocal dan guitar) mengungkapkan bahwa ‘Diri Dan Pilihan’ adalah salah satu lagu yang akan menjadi bagian dari EP ‘Rustic’ yang segera dirilis.
EP ini akan menampilkan lebih banyak lagu yang menggali tema-tema kehidupan, perasaan, dan refleksi diri yang mendalam, sekaligus menunjukkan sisi baru dari DLDP setelah hiatus panjang mereka.
Setelah beberapa tahun vakum, DLDP kembali dengan semangat baru dan sebuah EP bertajuk Rustic. Meskipun mereka tetap mempertahankan sebagian dari identitas musik blues mereka, EP ini menampilkan sisi baru DLDP yang lebih beragam, lebih matang, dan lebih energik.
“Musik DLDP kini tidak hanya memadukan blues dengan rock, tetapi juga menjelajahi berbagai elemen baru, membawa ke arah yang lebih eksperimental,” ungkapnya.
Selama ini DLDP, memiliki gaya khas yang mengedepankan kekuatan lirik dan perasaan. Karena hal itu pula DLDP berhasil membangun koneksi yang kuat dengan penggemarnya.
“Setiap lagu kami bukan hanya sekadar melodi, tapi juga sebuah cerita yang dapat menyentuh emosi pendengarnya, dari sisi gelap kehidupan hingga momen reflektif yang penuh makna,” pungkas Bayu Murti drumer dari DLDP.(nto)