TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Dinas Pariwisata (Dispar) Kabupaten Bantul mencatat jumlah kunjungan wisatawan saat momen akhir pekan dan Hari Raya Waisak atau selama 9-13 Mei 2025, meningkat dibandingkan hari biasa.
Subkoordinator Kelompok Substansi Promosi Kepariwisataan Dispar Kabupaten Bantul, Markus Purnomo Adi, menyebut selama lima hari tersebut tercatat ada 47.349 wisatawan yang menghabiskan waktu libur di tempat wisata Bumi Projotamansari.
"Untuk kunjungan wisatawan terbanyak berlangsung pada Minggu (11/5/2025) dengan jumlah 19.362 wisatawan. Lalu, kunjungan terbanyak kedua berlangsung pada Senin (12/5/2025) dengan jumlah 13.376 wisatawan," ucapnya, saat dikonfirmasi, Rabu (14/5/2025).
Lebih lanjut, Markus menyampaikan bahwa kunjungan wisatawan di Kabupaten Bantul juga mengalami peningkatan sekitar 76 persen saat momen akhir pekan.
Tercatat, selama Jumat-Minggu kemarin, ada 29.850 wisatawan.
Sedangkan, pada hari yang sama dalam seminggu yang lalu hanya ada 16.938 wisatawan.
"Selama peningkatan kunjungan wisatawan ini, tidak terjadi rekayasa lalu lintas. Akan tetapi, ada beberapa kendaraan yang sempat diarahkan melintasi Jembatan Kretek II," papar dia.
Baca juga: Melihat Jejak Arca Siwa yang Masuk Catatan Belanda Tahun 1909 di Sendang Pengantin Argomulyo Bantul
Terpisah, Kepala Dispar Kabupaten Bantul, Saryadi, mengaku senang dengan kondisi peningkatan kunjungan wisatawan selama momen akhir pekan dan libur Waisak 2025.
Hal itu juga berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan asli daerah dan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
"Untuk lokasi yang paling sering dikunjungi wisatawan selama momen itu, ya masih di area pantai selatan. Karena, selama momen tersebut banyak wisatawan yang memilih menghabiskan libur sambil menikmati pantai dan cuaca saat itu juga cukup mendukung untuk berlibur di pantai," papar dia.
Momen libur panjang kemarin juga memberikan angin segar bagi industri perhotelan.
Di mana, terdapat peningkatan okupansi atau ketersisian kamar yang ditempati oleh para tamu.
Namun, Saryadi tidak hafal secara persis angka persentase okupansi tersebut.
"Yang jelas, ketika momen libur panjang berlangsung itu cukup memancing atau trigger masyarakat untuk menghabiskan momen dengan berwisata. Nah, itu menjadi bagian yang menguntungkan bagi kita," tandas dia.(*)