Induk Gajah Ngamuk ke Truk yang Tabrak Anaknya Hingga Mati

Penulis: Hari Susmayanti
Editor: Hari Susmayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERTABRAK MOBIL - Seekor anak gajah jantan mati tertabrak truk Jalan Raya Timur-Barat (Gerik-Jeli), Perak, Malaysia. Mengetahui anaknya ditabrak truk, sang induk marah lantas menyerang kendaraan (Perhilitan)

TRIBUNJOGJA.COM, MALAYSIA - Induk binatang pasti akan marah jika anaknya diganggu atau dibunuh oleh pemburu atau satwa lainnya.

Hal itu pula yang terjadi pada induk gajah di Perak Malaysia ini.

Seekor induk gajah marah dan langsung menyerang kendaraan setelah anaknya mati tertabrak truk di Jalan Raya Timur-Barat (Gerik-Jeli), Perak, Malaysia. 

Gajah itu menyerang truk pengangkut ayam hingga mengalami kerusakan.

Beruntung, pengemudi truk itu tidak mengalami luka.

Dikutip dari The Star, Kapolsek Gerik, Supt Zulkifli Mahmood mengatakan, insiden terjadi sekitar pukul 02.50 dini hari.

Saat itu pengemudi truk yang berusia 28 tahun dengan membawa ayam dari Gerik menuju ke Jeli.'

Pengemudi awalnya melihat seekor gajah dewasa di bahu jalan sebelah kanan dan merasa aman untuk melanjutkan perjalanan.

Namun beberapa detik kemudian, seekor anak gajah keluar dari hutan sisi kiri dan mencoba menyeberang jalan.

Anak gajah berjenis kelamin jantan itu pun langsung tertabrak.

Kerasnya benturan membuat anak gajah itu mati seketika di lokasi kejadian.

Tak lama setelah tabrakan, gajah dewasa yang diyakini sebagai induknya menjadi agresif dan menyerang bagian depan truk.

Baca juga: KRONOLOGI Remaja Bantul Tewas setelah Duel Maut di Pleret, Korban dan Pelaku Saling Ayunkan Sajam

Diduga kuat serangan ini merupakan respons emosional dan naluriah saat melihat anaknya tak berdaya tertindih kendaraan besar tersebut.

Beruntung, pengemudi truk tidak mengalami luka.

Petugas dari Jabatan Perlindungan Hidupan Liar dan Taman Negara (Perhilitan) Perak yang segera tiba di lokasi berhasil menenangkan gajah betina itu dengan tembakan obat penenang.

Direktur Perhilitan, Yusoff Shariff, mengatakan bahwa gajah tersebut kemudian dipindahkan kembali ke dalam hutan untuk menghindari risiko lebih lanjut.

Kawasan Jalan Raya Timur-Barat memang dikenal sebagai lintasan alami bagi satwa liar seperti gajah, harimau, tapir, hingga beruang madu. 

Kepolisian dan Perhilitan mengimbau para pengemudi agar lebih waspada saat melintasi daerah berhutan, terutama pada malam hingga dini hari, ketika hewan-hewan liar lebih aktif.

“Kami mengingatkan pengendara untuk selalu memperhatikan tanda peringatan satwa dan mengurangi kecepatan di area rawan lintasan hewan,” tegas Supt Zulkifli dikutip dari Tribunnews.com yang melansir pemberitaan The Start

Konflik Manusia dan Satwa Liar: Tantangan Konservasi Gajah

Kasus ini memperlihatkan bahwa tekanan terhadap habitat gajah semakin nyata. Fragmentasi hutan akibat pembangunan jalan dan perluasan lahan membuat gajah kehilangan jalur migrasi alaminya.

Gajah Asia, termasuk yang ditemukan di Semenanjung Malaysia, merupakan spesies terancam punah yang dilindungi undang-undang.

Aktivis konservasi menyerukan pentingnya pembangunan koridor satwa liar dan sistem peringatan dini di jalur-jalur berisiko tinggi.

Tanpa intervensi serius, benturan antara kendaraan dan satwa liar dapat terus berulang — dengan konsekuensi tragis, baik bagi hewan maupun manusia. (The Star)

 

Berita Terkini