Tribunjogja.com Sleman -- Temuan mayat bersimbah darah, yang diketahui merupakan mahasiswa asal Semarang di sebuah kamar kos di wilayah Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman masih menyisakan tanda- tanya.
Hingga Rabu (23/4/2025), Polresta Sleman belum mengungkap penyebab kematian korban.
"(Penyebab kematian) Masih pendalaman ya. Saat ini kami masih mengumpulkan bukti-bukti dan saksi-saksi," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, Rabu (23/4/2025).
Alumni UGM
Sekretaris Universitas, Dr. Andi Sandi Antonius menyebut, MN merupakan alumni Pascasarjana Fakultas Biologi yang lulus pada tahun 2021.
“Almarhum ini adalah alumni kita,” kata Sandi ditemui di kampus UGM, Rabu (23/4/2025).
Meski demikian, Sandi mengatakan, saat ini, pihaknya belum menemukan relasi korban dengan UGM.
“Almarhum, setelah lulus, tidak ada hubungan kerja dengan UGM."
"Kami juga belum terinformasi tentang studi doktoralnya di UGM,” beber Sandi.
Ia hanya memastikan bahwa MN merupakan alumni Pascasarjana Fakultas Biologi UGM.
Dikabarkan sebelumnya, seorang mahasiswa asal Semarang berinisial MN (30) ditemukan meninggal dunia di sebuah indekos di Kalurahan Caturtunggal, Depok, Kabupaten Sleman pada Selasa, 22 April 2025.
Saat ditemukan kondisi korban cukup mengenaskan, badan bersimbah darah.
Polisi telah menurunkan tim identifikasi untuk mengungkap perkara ini.
Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian sebelumnya menceritakan penemuan mayat korban ini bermula dari informasi pemilik kos, yang dilapori oleh penghuni kamar lain, karena mencium bau tidak enak di sebuah kamar di lantai dua.
Mendapat laporan itu, pemilik kos kemudian naik dengan tujuan untuk memeriksa.
Setelah dilakukan pemeriksaan, korban diketemukan dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah.