TRIBUNJOGJA.COM – Harga emas batangan kembali bergerak naik hari ini, Jumat (11/4), khususnya untuk emas produksi UBS dan Galeri 24. 

Sementara itu, harga emas keluaran Antam masih bertahan di level yang sama seperti sehari sebelumnya.

Berdasarkan data dari laman resmi Pegadaian yang dipantau Jumat pagi, harga emas Antam per gram tetap di angka Rp 1.896.000. Ini berarti tidak ada perubahan sejak Kamis (10/4/2025).

Berbeda dengan Antam, emas UBS menunjukkan lonjakan signifikan. 

Harga per gramnya naik sebesar Rp 17.000 menjadi Rp 1.853.000 dari sebelumnya Rp 1.836.000. Kenaikan juga tercatat pada emas Galeri 24 yang naik Rp 11.000 per gram, kini dipatok Rp 1.851.000 dari Rp 1.840.000.

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian:

Emas UBS

• 0,5 gram: Rp 1.002.000
• 1 gram: Rp 1.853.000
• 2 gram: Rp 3.675.000
• 5 gram: Rp 9.081.000
• 10 gram: Rp 18.065.000
• 25 gram: Rp 45.072.000
• 50 gram: Rp 89.959.000
• 100 gram: Rp 179.845.000
• 250 gram: Rp 449.478.000
• 500 gram: Rp 897.898.000

Emas Antam

• 0,5 gram: Rp 1.000.000
• 1 gram: Rp 1.896.000
• 2 gram: Rp 3.731.000
• 3 gram: Rp 5.570.000
• 5 gram: Rp 9.249.000
• 10 gram: Rp 18.440.000
• 25 gram: Rp 45.971.000
• 50 gram: Rp 91.861.000
• 100 gram: Rp 183.640.000
• 250 gram: Rp 458.828.000
• 500 gram: Rp 917.440.000
• 1.000 gram: Rp 1.834.839.000

Emas Galeri 24

• 0,5 gram: Rp 998.000
• 1 gram: Rp 1.851.000
• 2 gram: Rp 3.631.000
• 5 gram: Rp 9.005.000
• 10 gram: Rp 17.832.000
• 25 gram: Rp 44.712.000
• 50 gram: Rp 89.335.000
• 100 gram: Rp 178.494.000
• 250 gram: Rp 446.233.000
• 500 gram: Rp 892.026.000
• 1.000 gram: Rp 1.784.051.000

Apakah Harga Emas Akan Mencapai Rp 2 Juta per Gram?

Kenaikan harga emas dalam beberapa hari terakhir memicu spekulasi di kalangan pelaku pasar dan masyarakat: mungkinkah harga logam mulia ini akan menembus Rp 2 juta per gram?

Eddy Jurnasin, ekonom dari Universitas Gadjah Mada, menilai skenario tersebut sangat mungkin terjadi. 

Menurutnya, ketidakpastian global seperti kebijakan tarif impor dari Amerika Serikat mendorong masyarakat dan investor beralih ke aset yang dianggap lebih aman seperti emas.

"Jika dalam tiga bulan ke depan belum ada kepastian mengenai isu tarif, maka harga emas bisa terus naik," ujar Eddy dikutip Tribunjogja.com dari laman Kompas.com.

Namun, pandangan berbeda disampaikan oleh ekonom Universitas Paramadina yang juga praktisi pasar modal, Wijayanto Samirin. Ia mengingatkan bahwa harga emas cenderung naik saat kondisi ekonomi memburuk. 

"Sebaliknya, jika ekonomi membaik, harga emas justru bisa turun," tegasnya.

Meski begitu, dinamika harga emas akan terus menarik untuk dipantau, terutama oleh investor dan masyarakat yang menjadikan logam mulia sebagai instrumen lindung nilai di tengah ketidakpastian global.

( Tribunjogja.com / Bunga Kartikasari )