TRIBUNJOGJA.COM - Di sudut kota Nanchong, Sichuan, Tiongkok, hidup seorang nenek berusia 124 tahun yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah.
Namanya Qiu Chaishi, lahir pada tahun 1900 di masa Dinasti Qing, ketika Tiongkok berada dalam kekuasaan semikolonial dan semifeodal.
Kini, di usianya yang lebih dari seabad, Qiu menjadi simbol ketangguhan hidup dan sumber inspirasi bagi banyak orang.
Pada 1 Januari 2025, Qiu merayakan ulang tahunnya yang ke-124 bersama keluarga besarnya.
Perayaan itu menjadi momen istimewa, mempertemukan enam generasi, dari Qiu hingga cicit termudanya yang baru berusia delapan bulan.
Kehangatan keluarga ini mencerminkan esensi dari keberlangsungan hidup yang panjang dan penuh makna.
Baca juga: ARSENAL: Update Transfer Dusan Vlahovic dari Juventus
Meskipun usianya belum diverifikasi secara internasional, sistem hukou Tiongkok mencatat tahun kelahiran Qiu secara resmi.
Menurut TribunTrends, rahasia umur panjangnya terletak pada gaya hidup sederhana yang dijalani dengan konsistensi.
Nenek Qiu menjalani rutinitas harian yang teratur, makan tepat waktu, berjalan santai setelah makan, dan tidur pukul 8 malam.
Menu favoritnya sederhana, seperti bubur dari labu, melon musim dingin, dan jagung yang dihancurkan, disajikan dengan sesendok lemak babi.
Qiu tetap aktif meski usianya lanjut.
Ia masih melakukan tugas rumah tangga, seperti menyisir rambut, memberi makan angsa, dan bahkan menaiki tangga.
"Dia tidak pernah mengeluh meski menghadapi banyak kesulitan," ujar cucunya, Qiu Taohua.
Dari kelaparan di masa muda hingga kehilangan suami dan anaknya, Qiu selalu bangkit dengan semangat positif.
Netizen menyebut Qiu sebagai “bintang yang diberkati”.
Mereka percaya bahwa sikap damai dan optimis adalah kunci utama di balik umur panjangnya.
Dengan menyaksikan jatuhnya Dinasti Qing hingga kebangkitan Tiongkok modern, Qiu adalah saksi hidup perjalanan sejarah yang luar biasa. (*)