“Mungkin sekitar 3.500 sambungan rumah terganggu,” sambungnya.
Eko menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya melakukan perbaikan, termasuk memasang pipa penggantung sepanjang 70 meter dengan menggunakan seling.
“Kami memohon maaf kepada pelanggan atas terganggunya pasokan air. Perbaikan terus kami lakukan, bahkan teman-teman tidak libur pada tanggal 1 Januari,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa pihaknya tidak memiliki alternatif jalur untuk saluran pipa di sistem mata air Rucah-Rucah, meskipun longsor kerap terjadi setiap musim hujan.
Menurutnya, lokasi mata air tersebut secara alami berada di kawasan tebing yang rawan longsor, sehingga pipa harus dipasang di jalur yang ada saat ini.
"Kalau kami memiliki jalur alternatif, tentu sudah kami pindah. Namun, mata air ini secara alami keluar di tebing dan langsung mengalir ke sungai, sehingga jalur yang
ada menjadi satu-satunya pilihan," ujarnya.
Di sisi lain, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Magelang, M Mansur Wachdani, menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan droping air bersih mulai
Selasa (31/12/2024).
“Per hari kami mengirimkan 2 tangki, masing-masing berisi 5.000 liter. Selama tiga hari, total sudah 30 ribu liter yang didistribusikan,” pungkasnya.
(Tribunjogja.com/Tro)