Ketika Rasulullah duduk, tepat seorang lelaki masuk kemudian menunaikan ibadah shalat.
Setelah itu ia berdoa, “Ya Allah, ampunilah aku dan rahmatilah aku.” Rasulullah bersabda, “Engkau tergesa-gesa, wahai orang yang shalat. Jika engkau shalat lalu duduk, pujilah dengan sifat-sifat yang layak bagi-Nya, bershalawatlah kepadaku, lalu berdoalah.” (HR Tirmidzi : 3397)
5. Mengulang doa secara terus-menerus
Saat menjelang Perang Badar, Nabi mengulang-ulang doa beliau sehingga sahabat Abu Bakar menghampirinya dan berkata, “Wahai Nabi Allah, cukuplah seruanmu kepada Rabbmu....”
Kita juga disunnahkan untuk berdoa tiga kali. Dalam Sunan Abu Dawus dari Ibnu Mas’ud,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يُعْجِبُهُ أَنْ يَدْعُوَ ثَلَاثًا وَيَسْتَغْفِرَ ثَلَاثًا
“Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam senang berdoa tiga kali dan beristighfar tiga kali.” (HR Abu Dawud: 1303)
6. Berdoa kepada Allah dengan Asma’ul Husna
Seseorang yang berdoa hendaknya menyebutkan nama-nama Allah yang sesuai dengan doa yang akan dipanjatkannya.
Jika ia meminta kepada Allah rezeki, hendaknya ia berkata, “Ya Razzaq”, dan jika ia meminta rahmat, hendaknya ia berkata “Ya Rahman, ya Rahim.” Dan begitu seterusnya, ia memohon kepada Allah dengan nama-Nya sesuai dengan permohonannya.
Allah berfirman,
وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: Hanya milik Allah asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan. (QS al-A’raf: 180)
7. Melirihkan doa
Allah berfirman,