Berita Otomotif Terkini

Lukis Tangan di Motor Custom Sebagai Karya Seni Berjalan

Penulis: Santo Ari
Editor: Gaya Lufityanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil karya Daniel dari DAB KustomPaint

TRIBUNJOGJA.COM - Custom motor adalah cara bagi pemilik kendaraan roda dua untuk mengekspresikan gaya dan kepribadian mereka melalui modifikasi . 

Ada berbagai cara untuk melakukan custom motor, tergantung pada preferensi, fungsi, dan anggaran.

Melukis motor adalah bentuk personalisasi lain yang sangat digemari dalam dunia custom.  

Melukis tidak lagi terbatas pada media tradisional seperti kertas atau kanvas. 

Saat ini, motor menjadi salah satu media kreatif yang sering dijadikan kanvas untuk menuangkan seni.

Dengan teknik seperti airbrush, cat semprot, atau bahkan lukisan tangan, motor bisa diubah menjadi karya seni berjalan.

Kombinasi dari membangun motor dan berbagai metode ini menghasilkan motor yang tidak hanya tampil beda, tetapi juga mencerminkan identitas pemiliknya.

Seperti, salah satu motor Chopper yang diberi nama Kuntho, rancangan Christoph Cycle di Kustomfest 2024.

Bengkel kustom dari Bantul ini membuat motor bergaya Crazy Frank, desain khas yang muncul di era 1970-an.

 Segala hal yang unik dimasukan ke motor ini agar sesuai konsep era 70-an.

Misalnya tangki bergaya peti mati dengan stang model z-bar yang memang lahir dan booming di tahun itu.

Semakin nyeleneh, motor dengan warna dasar kuning ini dipadukan dengan jok kulit berbulu-bulu halus.

Agar karakter 70-an makin kentara dan motor ini tidak terlihat polos, mereka bekerjasama dengan DAB KustomPaint untuk membubuhkan beberapa ornamen lukisan seperti api berwarna biru yang kontras, gambar bentuk tangan atau sering disebut pray hand di tangki bensin, yang semuanya langsung dilukis menggunakan tangan.
 
Melansir dari Kompas.com, Daniel dari DAB KustomPaint yang melukis motor Kuntho menjelaskan, arti gambar tangan di tangki bensin motor tersebut memiliki makna bagus yang dipesan oleh customernya.
 
“Itu pray hand, jadi yang punya motor ingin selalu bersyukur dan berdoa di setiap perjalanannya, makanya di bagian belakang ada diberi tulisan ‘Gusti Nuntun Lampah Kulo’ yang artinya ‘Tuhan Tuntun Jalan Saya’,” kata Daniel, belum lama ini.

Terkait pengerjaan, Daniel mengungkapkan, proses melukis langsung di sepeda motor tidak memakan waktu cukup lama, meski begitu dia juga memiliki kesulitan saat melukis di sana.
 
“Untuk pengerjaan paintingnya kurang lebih tiga sampai empat jam. Kesulitannya, itu posisi pada saat mengerjakan karena media sudah terpasang semua di motor jadi agak susah posisi tangan pada saat menggambar, terutama di bagian frame depan,” ucapnya.

Daniel juga mengatakan, saat melukis langsung di motor dan mengalami kesalahan pola, itu masih bisa dihapus selama cat masih basah.

“Biasanya kalau misalkan ada yang salah atau ada yang keluar garisnya ga pas pada saat cat masih basah bisa langsung di hapus atau bisa juga menggunakan cairan degreaser, tapi biasanya ada juga yang di improve jadi tidak perlu di hapus,” katanya.

Melukis motor memungkinkan ekspresi kreatif tanpa batas, mulai dari desain abstrak, pola geometris, hingga tema personal.

Selain mempercantik kendaraan, seni pada motor ini juga memberi sentuhan unik yang mencerminkan kepribadian pemiliknya.

Hal ini menjadikan motor lebih dari sekadar alat transportasi; motor berubah menjadi media seni yang memadukan fungsi dan estetika.

Kini, siapapun bisa berkreasi melukis di motornya. Terkait kolaborasi bersama Christoph Cycle, biaya jasa hand painting di motor custom Kuntho tersebut di harga Rp 1 juta.

Sedangkan, bagi customer yang juga ingin dilukis motornya bisa menyiapkan bujet mulai dari Rp 200.000.

“Start dari Rp 200.000 sudah bisa hand painting lettering atau pinstripe yang simple, harga menyesuaikan design yang di request customer dan tingkat kesulitan dari design tersebut. Dan untuk workshop ad di Tangerang tepatnya di dalam Petersburg Coffee, tapi kalau di Jogja saya di JAVA & Co, Sewon, Bantul,” pungkasnya.( Tribunjogja.com )

Berita Terkini