Keistimewaan dan Keutamaan Hari Jumat: Waktu Mustajab untuk Berdoa

Penulis: Tribun Jogja
Editor: Iwan Al Khasni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Jamaah Shalat Jumat

TRIBUNJOGJA.COM - Hari Jumat merupakan sebuah nikmat dari Allah kepada umatnya untuk memuliakan dan menjadikannya sebaik-baiknya umat.

Allah telah mengutamakan hari Jumat di atas hari-hari yang lain dalam sepekan, banyak peristiwa penting yang terjadi pada hari itu, seperti penciptaan hingga wafatnya Nabi Adam, serta merupakan hari yang mustajab untuk berdoa.

Baca juga: 7 Kunci Membuka Pintu Rezeki dengan Doa

Berikut pembahasan mengenai keistimewaan dan keutamaan hari Jumat:

1. Hari yang paling baik

Sebagaimana yang ditegaskan Nabi bahwa hari yang paling baik dalam setahun yaitu hari kurban.

Hal ini dinyatakan dalam hadits bin Qarth Ats Tsimali bahwa Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya hari yang paling agung dan afdhal di sisi Allah yaitu hari berkurban (hari raya Idul Adha, tanggal 10 Dzulhijah), kemudian hari berbahagia.”

2. Hari jum’at merupakan hari Nabi Adam diciptakan

3. Nabi Adam dimasukkan ke surga

4. Nabi Adam dikeluarkan dari surga

5. Allah menerima taubat Nabi Adam

6. Nabi Adam wafat

7. Kiamat akan terjadi pada hari Jumat

Sebagian ulama tidak satu pendapat, jika perihal dikeluarkannya Nabi Adam dari surga dan terjadinya hari kiamat pada hari Jumat dimasukkan dalam kategori fadhillah hari Jumat, sehingga dalam hal ini terdapat perselisihan pemahaman.

Al-Qadhi Iyadh berkata, “Secara lahir fadhillah-fadhillah yang telah disebutkan ini bukan untuk menyebutkan fadhillah dan keutamaan hari Jumat itu sendiri, karena dikeluarkannya Nabi Adam dan terjadinya hari kiamat tidak termasuk dalam kategori sebuah fadhillah, namun hanyalah penjelasan terhadap suatu perkara besar yang akan terjadi".

Ibnul Arabi juga berpendapat “semua fadhillah yang disebutkan itu boleh dkategorikan sebagai fadhillah dan keutamaan. Perilah keluarnya Nabi adam dari surga merupakan faktor berkembangnya anak cucunya di muka bumi dan munculnya keturunan. Di samping itu lahirnya para rasul, nabi, orang-orang yang shalih, dan para wali Allah. Nabi Adam tidak dikeluarkan dari surga karena diusir, namun ia dikeluarkan dalam rangka memenuhi tujuan-tujuan besar, lalu kembali ke surga. Adapun mengenai terjadinya hari kiamat merupakan faktor penyebab untuk menyegerakan balasan terhadap para nabi, ash-shiddiqin, para wali Allah, dan yang lainnya, serta untuk menonjolkan kemuliaan dan kehormatan mereka".

8. Pada hari Jumat terdapat satu waktu dimana Allah akan mengabulkan permohonan orang yang memohon kepadanya pada waktu tersebut.

Himpunan fadhillah di atas tersebut disepakati Imam Nawawi dan Ibnu Qayyim, yaitu:

Di dalam menentukan waktu yang dimaksud adalah terdapat perbedaan-perbedaan pendapat dari kalangan para ulama. Hingga Al-Hafoz Ibnu Hajar menemukan lebih dari empat pendapat berkaitan dengan perkara ini. 

Namun, pendapat yang shahih dalam perkara ini adalah salah satu dari dua pendapat berikut: 

1. Waktu mustajab ialah saat imam duduk di atas mimbar sampai dilaksanakannya shalat

Dalil dan alasan ini adalah hadits riwayat Imam Muslim dalam Shahih-nya, dari Abu Musa Al-Asy’ari, ia berkata, “saya mendengar Rasulullah pernah bersabda bahwa waktu yang mustajab ialah ketika imam duduk di atas mimbar hingga shalat dilaksanakan.

Imam Nawawi mengatakan bahwa pendapat ini shahih.

2. Waktu mustajab adalah setelah ashar.

Al Hadyun Nabawi, Ibnul Qayyim mengatakan “Inilah pendapat yang paling unggul di antara dua pendapat ini, yang dianut Abdullah bin Salam, Abu Hurairah, Imam Ahmad, dan banyak orang.

Ia juga berkata bahwa pendapat ini dianut oleh jumhur (mayoritas) para sahabat dan tabi’in, oleh karena itu kita sebagai umat muslim harus bersungguh-sungguh untuk mendapatkan waktu-waktu kebaikan yang penuh rahmat ini.

9. Allah telah bersumpah dengan hari Jumat

Sebagaimana yang dijelaskan pada QS. Al-Buruj ayat 3:

وَشَاهِدٍ وَمَشْهُودٍ

Artinya: Dan yang menyaksikan dan yang disaksikan.

Mayoritas ahli tafsir bersepakat, yang dimaksud dengan hari yang menyaksikan adalah hari Jumat.

Maksudnya ia kan menyaksikan setiap pelaku amal perbutan hari ini.

10. Diantara perkara yang membuat Allah memuliakan hari Jumat adalah disyariatkan penyelenggaraan ibadah shalat Jumat pada hari tersebut

Berkumpulnya kaum muslim disertai dengan doa, serta penerimaan mereka terhadap perintah Allah secara bersama sama, semua itu mengandung kebaikan, keberkahan, dan sebagai sarana pengampunan terhadap dosa kecil.

Baca juga: Doa Untuk Ibu dan Doa Untuk Kedua Orang Tua, Bisa Dibaca Setiap Hari Setelah Ibadah Salat

Marilah kita meanfaatkan hari-hari sitimewa dalam Islam sebagai momen untuk memperbaiki diri, memeperbanyak amal shalih, dan mendekatkan diri kepada Allah untuk meraih kebahagiaan dunia akhirat.

 

Berita Terkini